HIDUPKATOLIK.COM – PAGI HARI INI adalah hari indah yang telah lama saya tunggu-tunggu. Hari ini saya telah berjanji untuk ikut dalam suatu perjalanan, berpetualang bersama teman-teman dari kompleks rumah. Saya dan teman-teman akan pergi berpetualang ke suatu tempat yang indah, tetapi letaknya agak tinggi sedikit dari permukaan laut. Kami menyewa sebuah minibus yang bisa menampung sekitar 15 orang untuk perjalanan ini. Setelah teman-teman saya selesai melakukan salat subuh, minibus kami pun langsung berangkat. Tepat jam 5 pagi.Wusssshhh….
Riuh rame terdengar suara canda gurau, menemani perjalanan kami. Hampir 3 jam lamanya perjalanan itu. Dan akhirnya minibus kami pun berhenti. Tujuan perjalanan kami hari ini adalah pendakian ke Kawah Ratu, Gunung Salak. Lokasi pendakian Kawah Ratu Gunung Salak ini terletak di dalam Kawasan Taman Nasional Halimun, Bogor, Jawa Barat. Kawah Ratu ini memiliki ketinggian 1437 mdpl (1437 meter dari permukaan laut).
OMG, tinggi sekali…. Saya ikut ngeri membayangkannya. Mahlumlah masa pendakian saya sekarang ini dilakukan ketika saya sudah menjadi emak-emak. Emak ABG alias Emak Angkatan Baru mau Gocap yang nekad. Ckckckck…..pasti anda akan geleng-geleng kepala… hahahaha… Hari ini kami semua melepaskan sementara kostum daster emak-emak di rumah yang bau keringat karena kebanyakan aktivitas. Berganti dengan baju, ransel serta sepatu untuk pendakian. Dengan bermodalkan tongkat pendakian, topi tabir surya dan abang penunjuk jalan, kami pun memulai pendakian ini.
Perjalanan kami ini diawali dengan menaiki tangga berbatu, satu per satu melangkah menyusuri jalan setapak di rerumputan. Berjalan menanjak, lalu menurun sambil menyusuri sisi jalur sungai. Angin dingin terasa menerpa tubuh saya dan bau segar hutan pinus itu menyemangati perjalanan ini. Saya berdoa semoga cuaca sepanjang hari ini cerah dan bersahabat. Berjalan bersama-sama mendaki, kami pasti bisa!….. ciaoooo
Sinar matahari pagi sudah mulai beranjak naik dan panas teriknya menemani kami. Baru setengah perjalanan, terlihat awan mendung dan turunlah titik-titik air hujan. Gerimis. Hujan lebat. Sepatu basah terendam air. Kacau.
Tetapi semua itu tidaklah menyurutkan niat apalagi menghentikan perjalanan semua emak-emak nekad ini untuk tetap berjalan sampai ke puncak Kawah Ratu. Kami melewati hutan yang gosong, kering karena kebakaran hutan. Bukit kapur serta bau belerang yang menyengat tercium juga sudah terlewati. Akhirnya kami pun sampai ke puncak Kawah Ratu. Lalu demi konten dan story di media sosial semua emak-emak itu, dengan sigap beraksi dan mengabadikan semua momen sukacita tersebut. Tak terpikirkan lagi bagaimana susahnya perjalanan kami untuk bisa pulang atau turun kembali ke pos awal keberangkatan… hahaha….
Di dalam kehidupan ini pastilah ada peristiwa suka dan duka yang saya ataupun anda alami terjadi. Perjalanan kehidupan itu pun terkadang terasa sangat sulit dan sepertinya mau mati saja. Karena terasa tidak ada jalan keluarnya lagi alias buntu. Tetapi terkadang pula ada perjalanan kehidupan yang tak terduga. Menurut saya tidak akan mungkin terjadi dan berat sekali untuk dilalui. Tetapi entah bagaimana perjalanan itu lancar-lancar saja dan berhasil dengan baik.
Setiap hari ada bayi yang dilahirkan, ada pula yang berpulang ke rumah Bapa. Ada yang sakit dan ada yang sembuh dari sakit. Saya punya mimpi untuk suatu perjalanan kehidupan yang baik dan bahagia sampai akhir kehidupan yang Tuhan berikan. Hidup keluarga yang dicukupkan, sukacita bersama dan dilindungi serta diberkati selalu oleh Sang Pemberi Kehidupan. Perjalanan kehidupan seperti apakah yang anda inginkan atau harapkan?
Perjalanan kehidupan saya saat ini, sedikit banyak adalah hasil dari pilihan keputusan yang pernah saya ambil dulu. Ya Tuhan memang sudah mengatur jalan hidup setiap orang, tetapi yang harus diingat pula bahwa Tuhan juga memberikan saya banyak pilihan untuk bisa menjalani kehidupan ini dengan baik. Tetapi apakah pilihan itu hasilnya akan baik, sukses dan bahagia seperti yang diinginkan? Hmmmmm menurut saya ….belum tentu… Karena semua itu tergantung dari apa yang telah saya pilih. Tuhan telah memberikan banyak sekali pilihan bebas kepada saya dan anda, tetapi apakah yang saya dan anda pilih sudah sesuai dengan kehendak-Nya?
Di dalam memilih jalan kehidupan ini saya tahu tidak akan mudah bisa berjalan sendiri, saya rapuh dan tak berdaya. Oleh karena itu saya selalu berusaha untuk bisa dekat dengan-Nya. Mau selalu mengandeng tangan Tuhan yang Maharahim itu di dalam perjalanan hidup saya. Saya juga sangat bergantung oleh belas kasih-Nya. Karena saya sangat menyadari bersama Tuhan itu akan selalu ada sukacita dan kebaikan. Saya percaya akan selalu ada mukjizat didalam hidup ini. Dan, apabila ada masanya saya terjatuh, berkali-kali jatuh. Percayalah…… Dia dengan setia akan selalu mau menolong, merengkuh, memeluk dan mengangkat saya dan anda kembali. Yes… I Love You Always…
Seperti lagu ini…
Jalan serta Yesus, jalan sertanya setiap hari…
Jalan serta Yesus, serta Yesus selamanya..
Jalan dalam suka, jalan dalam duka..
Jalan sertanya setiap hari….. serta Yesus selamanya…
Eviantine Evi Susanto, Kontributor, Ibu Rumah Tangga
Bagus sekali cerita Evi. Sederhana, dan mudah dicerna. Lalu, mengandung isi yang bermakna untuk selalu menjalin relasi yang erat dengan Yang Maha Rahim. Siapakah Dia ? Tuhan Yesus Kritus ya, tentunya. Amin.
Makasih Bu Evi, sangat menginspirasi. Tuhan yang maha cinta dan bijaksana tidak memperlakukan manusia seperti robot, hanya kadang manusia yang selalu menjadi robot bagi keinginannya sendiri, sehinggah menjauh dari kehendak Allah dan mempercayaiNya.