HIDUPKATOLIK.com – Kis. 20:17-27; Mzm. 68: 10-11, 20-21; Yoh. 17:1-11a
SEPERTI Musa dan Yosua yang mendoakan Bangsa Israel sesaat sebelum mereka wafat, demikianlah juga Yesus melakukan hal yang sama di bagian akhir amanat perpisahan-Nya. Yesus berdoa secara luar biasa untuk para murid-Nya. Doa Yesus bukanlah doa biasa. Dari doa Yesus ini kita bisa melihat betapa dekatnya relasi yang tercipta antara Yesus dengan
Allah Bapa-Nya. Dalam doa itu juga tampak bagaimana para murid-Nya diajak untuk
ikut masuk ke dalam persekutuan Yesus dan Bapa.
Dalam doa-Nya tampak sekali Yesus menegaskan sekali lagi dari mana Ia berasal dan ke mana ia akan kembali. Yesus juga mmengungkapkan isi perutusan-Nya yang Ia terima dari Bapa. Doa Yesus adalah pilar kekuatan Gereja Kristus dalam mengarungi bahtera di tengah dunia. Yesus meminta kepada Bapa-Nya agar Bapa senantiasa memelihara para murid-Nya dalam segala perjuangan mereka. Tidak hanya berhenti sampai di situ saja, Tuhan Yesus juga berdoa agar Bapa menjaga relasi para murid ini.
Dari kesatuan Yesus dan Bapa-Nya mengalirkan kekuatan bagi para murid Yesus di dunia. Relasi itu adalah relasi yang menghidupkan di mana pribadi-pribadi yang berelasi itu saling memperkenalkan, saling memuliakan, saling mengenal, penuh kasih dan ketaatan yang luar biasa. Bukankah itu menjadi keutamaan dan kekuatan dan daya tarik Gereja yang
harus senantiasa diperjuangkan oleh para pengikut Yesus sampai sekarang?
Romo Josep Ferry Susanto, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta