HIDUPKATOLIK.com – Kis. 16:22-34; Mzm. 138:1-2a, 2bc-3, 7c-8; Yoh. 16:5-11
BACAAN Pertama mengaitkan kisah iman dengan satu bencana yang merupakan kejadian alam. Gempa bumi yang hebat terjadi saat makam Yesus terbuka dan kematian dikalahkan
dengan kehidupan. Begitu pula gempa bumi yang hebat membuka pintu-pintu penjara tempat Paulus dan Silas ditahan. Nyatalah bahwa Firman Hidup tidak dapat dibelenggu dan dipasung. Dayanya bagaikan alunan nada kehidupan yang mengisi kegalauan batin kepala penjara yang menaruh harga dirinya pada karier dan jabatan. Ketika itu hilang, hidup pun
bisa menjadi tiada arti lagi. Akan tetapi, di hadapan Paulus dan Silas yang begitu lepas
bebas dari maut dan hukuman, kepala penjara tersebut disadarkan akan adanya hidup yang lebih kuat daripada kenyataan duniawi yang senantiasa terkondisikan itu. Tuhan membuka hatinya seperti gempa telah membuka pintu penjara yang hendak membelenggu perwartaan Kabar Gembira Paulus dan Silas. Hatinya pun luluh karena justru kebenaran itulah yang membebaskan. Pembolak-balikan prioritas nilai ini menunjukkan apa yang
disabdakan Yesus benar, bahwa Roh Penghibur itu “akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.” (Yoh. 16:11).
Romo Vitus Rubianto Solichin, SX, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara, Jakarta