HIDUPKATOLIK.COM – Masa tanggap darurat akan berakhir pada tanggal 5 Mei 2021. Mengingatk akan hal itu, Caritas Indonesia (KARINA) dan jaringannya untuk memulai masa transisi. Masa transisi ini digunakan untuk menentukan titik dan jenis intervensi yang akan dilakukan pada fase pemulihan.
“Di wilayah pelayanan Caritas Keuskupan Larantuka akan dilakukan intervensi Multi-Purpose Cash Assistance (MPCA), Pendidikan alternatif, dan Psikososial,” ungkap Direktur Eksekutif Caritas Indonesia Pastor Fredy Rante Taruk, Jumat (23/4/2021).
Jenis intervensi tersebut, menurut Pastor Fredy akan melengkapi program kebersihan dan promosi kesehatan dalam mitigasi penyebaran Covid-19. MPCA merupakan pembagian dana tunai kepada para penyintas. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk pembelian peralatan kebersihan rumah tangga, alat rekonstruksi rumah, dan kebutuhan dasar.
Besaran dana yang dikucurkan akan mengikuti skema yang dianjurkan oleh Pemerintah, berkisar antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per KK. “Wilayah pelayanan Caritas Keuskupan Weetebula masih belum tersentuh dari rencana lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam Pokja Bantu untuk mengintervensi melalui MPCA,” jelas Leo Depa Dey, Koordinator ER/DRR Caritas Indonesia.
Pada Konferesi Pers “Respon Gereja Katolik Indonesia untuk NTT, Jumat, 23 April 2021 melalui daring, Pastor Fredy menghimbau para donatur agar tidak hanya mengirimkan mie instan. “Mereka di sini juga sudah bosan makan mie terus menerus. Nah, ini perlu didiskusikan Kembali. Kemarin, Dekenat Lembata mempunyai strategi untuk penyediaaan 11 karung ikan asin. Itu laris. Salah satunya memang makanan kering yang dibutuhkan. Sekali lagi, teman-teman donatur untuk mengelola bantuannya supaya lebih tepat sasaran,” jelas Pastor Fredy.
Donasi yang sudah dikumpulkan melalui KARINA per 23 April 2021 sebesar Rp. 7.090.225. 255.
Karina Chrisyantia
Sumber: Press Release KARINA, 23 April 2021