HIDUPKATOLIK.com – Kis. 5:17-26; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Yoh. 3:16-21.
INJIL berkisah tentang kerahiman Allah yang begitu besar hingga Ia mengutus anak-Nya yang Tunggal ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Allah menawarkan jalan keselamatan kepada manusia dengan percaya dan menerima Yesus sebagai “Terang”. Secara simbolik penginjil memberi ide tentang penghukuman, yakni, “mereka yang percaya kepada-Nya tidak akan dihukum, tetapi yang tidak percaya telah berada dibawah hukuman” (Bdk. 3:18).
Firman Allah menjadi dasar penghukuman tersebut. Mereka yang melakukan firman-Nya hidup dalam terang yang dibawa Yesus Kristus; mereka telah dilahirkan kembali dalam Roh dan menghasilkan buah-buah Roh. Sebaliknya menolak Yesus Kristus, dengan sendirinya sudah hidup dalam penghakiman, yakni hidup dalam perbuatan-perbuatan gelap yang bertentangan dengan Roh yakni: perselisihan, iri hati, amarah, egoisme, hawanafsu, penyembahan berhala, percabulan (Bdk. Gal. 5:19-21).
Seperti para rasul yang berani memilih untuk hidup dalam terang, demikian kita pun berani mengakui iman kita dengan berkomitmen untuk menghasilkan buah – buah Roh. Kita dihadapkan pada tawaran, menerima Kristus dan hidup dalam terang abadi ataukah memilih hidup dalam kegelapan dosa?
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma