HIDUPKATOLIK.com – Kis. 4: 32-37; Mzm. 93:1ab. 1cd-2.5; Yoh. 3:7b – 15.
Inti dari percakapan Yesus dengan Nikodemus adalah tentang “Iman dan Hidup Kekal”. Siapa yang percaya kepada Yesus Kristus ia akan memperoleh “hidup kekal”. Iman yang dimaksudkan bukanlah sekadar percaya dengan akal budi, melainkan bersedia “tinggal dalam firman-Nya” (Yoh. 15:1-8), turut mengambil bagian di dalam hidup Yesus, didalam pikiran, perasaan dan keprihatinan-Nya.
Dengan iman kita memperoleh “hidup kekal”, bukan berarti durasi waktu yang panjang tanpa akhir, melainkan menunjuk pada sebuah mutu kehidupan yang bernilai tinggi. Yang empunya hidup kekal itu adalah Allah sendiri, yakni hidup yang penuh dengan kelimpahan damai sejahtera, kebahagiaan, sukacita dan kemuliaan. Kita diundang untuk mengambil bagian dalam hidup Allah sendiri, bukan nanti sesudah mati, melainkan apabila kita
percaya kepada-Nya, saat ini pun kita sudah mengalami hidup kekal itu, ketika kita setia
melaksanakan kehendak-Nya.
Keprihatinan Yesus terhadap mereka yang berkekurangan menjadi perhatian Jemaat pertama di Yerusalem (Kis. 4:34-35). Apa yang mereka miliki dijual dan hasilnya dibagikan kepada mereka yang berkebutuhan. Demikian pula iman akan Yesus Kristus mendorong kita untuk membuka mata dan hati terhadap mereka yang berkekurangan di sekitar kita.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma