HIDUPKATOLIK.COM – PARA Suster Puteri Reinha Rosario (PRR) komunitas San Juan Lebao, Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumandangkan lagu-lagu kegirangan saat Menteri Sosial, Tri Rismaharini tiba di depan gerbang biara.
Seorang Suster PRR memainkan gitar, sementara suster yang lain menyanyikan lagu berjudul “kerja buat Tuhan”. Liriknya, “…. kerja buat Tuhan, saya kerja buat Tuhan, saya kerja di ladangnya Tuhan…”
Sambil bertepuk tangan, para biarawati terus bernyanyi menyambuat kedatangan Menteri Sosial di komunitas mereka. Tepuk tangan ini sebagai tanda komitmen dan dukungan mereka kepada pemerintah bahwa bekerja di dunia, di tengah perjuangan rakyat kecil adalah sebuah tanda melayani Allah.
Pimpinan Umum Kongregasi PRR, Sr. Maria Gratiana, PRR menyebutkan, di Larantuka, Bu Risma menginap di Biara PRR Lebao. Kedatangannya menjadi berkat tersendiri bagi komunitas dan Tarekat PRR.
Sr. Gratiana menambahkan, Risma bersama rombongan tiba di Larantuka sekitar pukul 21.30 WITA. Risma disambut dengan sangat antusias oleh para suster. Kedatangan Risma ke Komunitas PRR Lebao adalah bentuk dukungan untuk kegiatan kemanusiaan terutama bagi korban terdampak.
“Bu Risma hadir sebagai bentuk dukungan nyata bagi para korban banjir dan tanah longsor di NTT dan NTB. Kebetulan saja beliau memilih komunitas PRR sebagai tempat istirahat malam,” ujarnya.
Ia menilai Risma adalah seorang menteri yang memiliki kepekaan sosial sangat tinggi. Seorang pelayan rakyat yang tak tinggal diam kala masyarakat mengalami penderitaan. Risma juga selalu mengedepankan sisi humanis yaitu terlibat merasakan apa yang rakyat butuhkan lebih-lebih ketika rakyat mengalami bencana.
Rasa Haru
Pekan ini Mensos Risma memang tengah sibuk mengunjungi beberapa wilayah di NTT dan Nusa Tenggara Barat yang dihantam banjir bandang.
Mendapatkan kunjungan yang luar biasa ini, Risma pun tampak terharu. Ia mengatupkan tangan di dada tanda memberi salam. Tampak, para biarawati tetap mengenakan masker tanda patuh terhadap protokol kesehatan (Prokes).
Penampilan Mensos Risma pun kontras dengan para biarawan yang mengenakan pakaian serba putih simbol kesucian diri.
Sebelum beristirahat malam, Risma sempat menikmati santapan malam didampingi para petinggi komunitas seperti Sr. Gratiana. Dalam makan malam itu, Risma bertukar pikiran tentang banyak hal termasuk usaha-usaha dari pemerintah untuk membantu karya-karya kemanusiaan di NTT teristimewa untuk para korban.
Risma juga mendengarkan beberapa masukan dari para suster tentang beberapa bidang tertentu khususnya bagaimana kolaborasi pemerintah dan Gereja terhadap karya-karya kemanusiaan baik untuk anak-anak, para lansia maupun masyarakat kecil lainnya.
Kehadiran Risma terkait badai seroja yang melanda sejumlah wilayah Nusa Tenggara meninggalkan kerusakan besar. Daerah yang paling terdampak bencana ini, salah satunya ialah Flores Timur, khususnya di Adonara dan Lembata.
Banjir bandang yang menyebabkan tanah longsor menimpa pemukiman penduduk. Korban berjatuhan. Kerugian material berupa tempat tinggal warga mencapai ratusan unit.
Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Riyan Melo Wora (Larantuka)