HIDUPKATOLIK.com – Kis. 4:13-21; Mzm. 118:1, 14-15, 16ab-18, 19-21; Mrk. 16:9-15
BACAAN Injil hari ini umumnya dianggap sebagai tambahan pada penutup Injil Markus. Mengadaptasi kisah-kisah penampakan Yesus dalam Injil-injil lain, dikemukakan di sini tentang penampakan Yesus kepada Maria Magdalena, juga kepada dua orang murid yang mengadakan perjalanan ke luar kota. Sayangnya, kesaksian dua pihak yang berbeda itu tidak dipercaya oleh murid-murid lain. Mereka baru percaya setelah melihat Yesus yang
bangkit dengan mata kepala sendiri.
Sikap tersebut dikritik oleh Yesus. Sudah semestinya mereka membuka hati agar bisa membedakan mana kesaksian palsu, mana kesaksian sejati. Andai saja para murid mengenal Yesus dengan baik, mereka pasti tidak akan heran mendengar kabar tentang
kebangkitan-Nya. Para murid rupanya harus terus berjuang untuk memahami identitas Yesus sebagai Anak Allah.
Dikuasai oleh sikap skeptis dan pesimis, kita pun sering kali kurang mempercayai kehadiran Allah. Dalam kesusahan, kita berseru kepada-Nya. Betapa kecewa karena
rasa-rasanya Ia diam saja, tidak mau datang membantu kita. Namun, kita lupa bahwa
Allah hadir pula melalui orang-orang dim sekitar kita. Uluran tangan mereka adalah
uluran tangan-Nya yang hendak menopang kita. Yang perlu kita lakukan adalah
membuka mata hati agar kehadiran-Nya yang unik itu bisa kita kenali dengan baik.
Jarot Hadianto, Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia
