HIDUPKATOLIK.COM – Viralnya filem pendek “tilik” dengan lakon Bu Tedjo menjadikan banyak orang muda ingin berkreasi dalam pembuatan video dan di publikasikan lewat Youtube atau cannel media sosial lainnya. Demikian halnya dengan Yosef Henry Wibisono, seorang guru muda dari SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang, Jawa Tengah ini. Jiwa mudanya selalu bergejolak bila melihat kesuksesan sebuah imajinasi dari ide yang terviralkan dalam bentuk apapun.
Sebagai guru muda tidak hentinya dalam menerima tugas, namun jiwa seni, desain grafis dan edit video tidak pernah berhenti. Guru IPS kelahiran Kulonprogo 15 Januari 1995 ini memang mempunyai talenta yang membanggakan. Sejak kuiah sudah terbiasa mengedit dan membuat film pendek. Maka tidak heran bisa saat ini dipercaya dalam hal dokumenter secara audio visual serta pembuatan promosi sekolah. Hal ini tidak lepas dari hobinya travelling, olah raga, edit video/dessain grafis dan mendengarkan musik. Sebagai semboyan hidup “Migunani Tumraping Liyan (Berguna bagi Orang Lain),” tuturnya. Selain bentuk tanggung jawab, karena pekerjaan yang di berikan kepadanya memang bisa dilaksanakan dengan senang hati.
Karya terbaru sebagai editor video ketika mendapat tanggung jawab di tempat kerjanya yaitu dalam membuat video pengenalan guru karyawan, ekstrakulikuler dan inagurasi MPLS tahun ajaran 2020/2021, video promosi PPDB Online SMP PL Domenico Savio tahun ajaran 2020/2021 dan tahun ajaran 2021/2022. Sedangkan karya karya sebelumnya saat masih aktif menjadi mudika di Gereja Santa Maria Tidak Bernoda Nanggulan, Yogyakarta, antara lain Video atau film yang telah dihasilkan/dipublikasikan (judul dan tahun) Editor video klip “Jingle Asian Youth Day” – OMK Sylsvester Paroki Nanggulan (tahun 2017). Editor Film Pendek “Batas Akal” – OMK Sylvester Paroki Nanggulan (tahun 2017), “Eling” – Penabur Film (tahun 2018) yang menjadi Juara 2 festival film Dinas Kebudayaan Kulon Progo, “Suara dari Langit” – Penabur Film (tahun 2018), Editor dan Kameraman Video klip Etnik Banget Band – Tak Ikhlaske – tahun 2020.
Di usia yang masih produktif upaya aktif mendokumentasikan, mengedit dan menjadikan sebuah video pendek selalu menjadi obsesinya. “Harapanya untuk diri saya sendiri, semoga saya tetap konsisten, berkembang dan berguna sebagai seorang guru dan orang muda Katolik yang visioner,” tuturnya.
F.X. Triyas Hadi Prihantoro