HIDUPKATOLIK.com – Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2, 6-7, 8-9; Luk. 11:14-23
ADE Armando, seorang influencer dari sebuah kanal TV, kerap menanggapi serangan oposisi yang menghalalkan segala cara guna menuding dan menjatuhkan pemerintah. Ia memulai acaranya dengan suara lembut seorang wanita, “Video ini hanya untuk mereka yang punya logika, bagi yang tidak punya logika, skip aja.” Acara tersebut diakhiri selalu dengan sebuah kalimat Ade Armando, “hanya dengan akal sehat, bangsa ini akan selamat.”
Hari ini Yesus membantu orang banyak untuk berpikir logis, ketika di antara mereka melontarkan tuduhan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Kerajaan Allah memang merupakan inisiatif dan rahmat Allah yang ditanggapi oleh manusia dengan iman atau penyerahan diri. Namun iman membutuhkan logika, keduanya tak bisa saling meniadakan. Iman tanpa akal sehat, akan menjadi bencana yang tidak terelakkan.
Dalam Ensiklik Fides et Ratio (Iman dan Akal Budi), 1998, Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa, iman dan akal budi bukan hanya sepadan tetapi juga penting
satu sama lain. Iman tanpa akal budi akan menjurus kepada takhyul. Akal budi tanpa
iman akan jatuh ke dalam Nihilisme dan Relativisme. Rasionalitas adalah ciri khas dan tanggung jawab manusia. Manusia wajib mengembangkannya dalam mencari kebenaran spiritual, agar dapat beriman dengan penuh tanggung jawab.
Monica Maria Meifung, Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta