HIDUPKATOLIK.COM – DI momen syukuran atas pelantikannya sebagai Wakil Walikota Tomohon, Wenny Lumentut didoakan dan mendapat berkat pengutusan dari empat pastor yang memimpin Misa syukuran yang diadakan di Terung Kabasaran Kolongan Tomohon, Manado, Sabtu, (6/3/2021).
Keempat pastor yang. memimpin Misa syukuran sekaligus mendoakan dan memberikan berkat pengutusan adalah Pastor Yangko Alo; Pastor Hanny Mentang; Pastor Christ Santie, MSC; dan Pastor Andre Santie, MSC.
Doa dan berkat pengutusan diberikan di akhir Misa syukur bersama Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Daerah Sulawesi Utara (Sulut) dan Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado yang turut dihadiri Ketua Umum KBK-KM Edwin Kindangen; Pembimas Katolik Kementerian Agama Sulut Joula Makarawung; mantan Bupati Minahasa Johan Otto Bolang; Anggota DPRD Minahasa Lucia Taroreh; dan Anggota DPRD Sulut Fabian Kalalo.
Wenny Lumentut yang adalah Ketua LP3KD Sulut dan Penasehat Awam KBK-KM berterima kasih atas doa dan berkat yang diberikan para pastor.
Dalam sambutannya, Lumentut mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas penyertaan Tuhan serta dukungan dari umat Katolik termasuk LBK dan LPK3D sehingga bisa terpilih menjadi Wakil Walikota dan boleh mulai melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan masyarakat Kota Tomohon bersama Walikota Caroll Senduk.
Kepercayaan dan amanah ini akan terus dilakukan dirinya bersama Walikota Caroll Senduk untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat Tomohon.
Lumentut menegaskan, agama tidak oleh di bawah dalam politik. Agama, menurutnya, untuk memperkuat iman di dalam berpolitik. Apa yang kita buat sehari-hari tentu Tuhan akan tutup mata.
“Saya tidak mengkotak-kotakkan denominasi gereja yang suatu dengan yang lain tapi saya minta pelayan-pelayan dalam pemerintahan ada perwakilan dari Katolik,” ujar mantan Anggota DPRD Sulut ini.
Dijelaskan, ia dan Pak Caroll tidak akan mengkotak-korakkan agama satu dengan agama yang lain supaya proporsional saja. Supaya Tomohon bisa berajalan dengan baik. Itu sudah dimulai seperti di Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Badan Kerjasama Antar Umat Agama (BKSAUA). “Kalau biasa di FKUB cuma 1-2, sekarang sudah 3-4 orang. Di BKSAUA biasa cuma 4 orang, sekarang sudah 7-8 orang. Dalam 1- 2 ke depan sudah akan keluar Surat Keputusan FKUB dan BKSAUA,” ujarnya.
Secara terbuka, Lumentut menjanjikan dan telah mulai berbuat perwakilan umat Katolik akan bertambah di sejumlah bidang termasuk di lembaga seperti FKUB dan BKSAUA serta pemerintahan.
Sejumlah program telah dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan warga di antaranya dana duka dan lansia.
Dijelaskan. dana duka telah dinaikkan jumlahnya. Kalau sebelumnya hanya berjumlah Rp. 1-2 juta maka sekarang sudah Rp. 4 juta dan penyerahannya tidak seperti dulu yaitu1-2 bulan tapi begitu ada duka maka paling lambat sebelum pemguburan, dananya sudah diserahkan.
“Kalau tidak terjadi seperti itu, Lurah diganti. Camat diganti. Asisten 1 diganti. Selesai. Cuma sekali saja bicara. Bila ada pengeluhan, out. Biarkan orang itu pinggir dulu. Kase parkir dulu (pakirkan dia dulu). Supaya pelayanan prima kepada masyarakat,” tegasnya.
Untuk lansia yang berusia 65 tahun ke atas, ia dan Pak Caroll telah menyiapkan dana khusus dengan jumlah tertentu. Yang masuk kategori prasejahtera terima 100 persen sedang yang pensiunan menerina 25 persen.
Lexie Kalesaran (Kontributor Manado)