web page hit counter
Senin, 18 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Apakah Benda-benda Rohani Harus Diberkati

4.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.COM Romo Kris, saya membeli beberapa patung dan rosario dari
online shop, tapi karena masih ikut Misa live streaming, belum bisa minta berkat ke imam. Apakah benda-benda rohani harus diberkati? Kenapa? dan jika belum diberkati, apakah
bisa dipakai?

Yuliana, Jakarta

Jawaban ringkas dan sederhana: tidak harus diberkati, dan bisa langsung dipakai. Akan tetapi lalu pertanyaan berikut, mengapa? Untuk itu kita perlu menempatkan letak berkat dan patung dalam tradisi devosi Gereja Katolik.

Di sini Gereja memberi penghormatan kepada para kudus, karena ingin memandang sekaligus meneladan mereka yang menghidupi ikatan kesatuan personal yang mendalam dengan Kristus. Maka menghormati para kudus, pun dengan tindak kesalehan umat, Gereja tidak lain ingin merayakan keagungan misteri hidup Kristus. Praksis tersebut sudah sangat lama dihidupi oleh Gereja. Malahan sudah dalam Konsili Nicea II (787) sudah menyebutkan tentang praktik penghormatan kepada para kudus serta barang-barang suci, termasuk patung para kudus. Keputusan itu dibuat menanggapi berbagai gugatan dan keberatan atasnya. Bagi Gereja bukan orang kudus itu, apalagi patungnya, melainkan Allah sendiri dihidupi dan dipancarkan oleh mereka.

Baca Juga:  KWI dan Garuda Indonesia Jalin Kerja Sama "Community Privilege"

Dari sini kita melihat bagaimana Gereja menempatkan patung, bukan karena patung itu sakral dan termuat di dalamnya realitas yang Ilahi, sehingga mereka atau patung itu yang kita hormati apalagi sembah. Maka dikatakan memiliki patung atau berdoa dengan bantuannya bukanlah sesuatu yang mutlak, sebab semuanya lebih merupakan sarana bantu bagi kita agar semakin terdorong mengarahkan diri kepada Allah. Dalam tradisi Gereja penghormatan kepada orang kudus (bahkan para Malaikat) disebut dulia,sedangkan kepada bunda Maria dikatakan hyperdulia, penghormatan dan bakti yang sangat tinggi. Kepada Santo Yosef dikatakan sebagai protodulia, penghormatan yang diberikan sebagai yang pertama sebelum kepada para kudus lain, selain Maria. Tata urutan tersebut mengungkapkan kedalaman dan kedekatan mereka dengan misteri Kristus, oleh karena itu semakin efektif dan membantu untuk membawa kita kepada Tuhan. Berkat atas rosario merupakan bentuk penghargaan Gereja terhadap rosario, sehingga dapat membantu umat bersama Bunda Maria merenungkan misteri Kristus. Memohon berkat di sini tidak lain adalah bentuk pujian kepada Allah dan memohon anugerah-Nya, agar hidup kita manusia semakin terbantu untuk terarah kepada Allah. Maka, bukan benda-benda itu yang suci, karena itu semua toh tetap adalah sarana. Namun dengan memohon berkat atasnya, kita menggunakannya sebagai sarana untuk semakin membantu kita terarah kepada Allah.

Baca Juga:  PESPARANI II PROVINSI KALIMANTAN UTARA: KEDEPANKAN SPIRIT KATOLIK

Tradisi memberkati di sini menjadi berarti karena dengannya mengajak kita untuk tidak menempatkan benda-benda religius tersebut bukan sekadar barang, namun sarana yang membantu umat untuk berdoa dan mengarahkan diri kepada panggilan kesucian. Benda atau barang tersebut akan bisa dianggap suatu pemujaan akan benda, sehingga pemberkatan atasnya dipandang sebagai tahyul, bisa terjadi kalau orang berhenti pada benda atau barang, dan tidak terarah kepada Allah, yang hanya Dia belakalah yang kudus. Barang tetap barang, namun apa yang hendak ditunjukkan oleh benda itu, itulah yang kudus. Di sinilah letak kepentingan memberi berkat atas barang atau benda-benda devosional, agar dengannya ulah dan tindak kesalehan umat bisa semakin bertumbuh. Maka berkat atas patung memuat dua unsur dasar: pewartaan sabda yang memberi makna atas berkat serta doa di mana Gereja memuji Allah dan memohon bantuan-Nya.

Baca Juga:  Jaringan Caritas Indonesia Terus Bergerak Membantu 9000 Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Memang barang-barang rohani-devosional bukan sekadar barang seni. Berkat atasnya punya makna kultis, agar benda suci itu membantu untuk semakin dekat mengikuti jejak Kristus,sebagaimana telah dihidupi dan diteladankan oleh para kudus. Oleh karena itu memang baik patung atau rosario itu diberkati, akan tetapi kalau tidak (atau belum) diberkati tidak berarti benda suci tersebut tidak bisa dipakai, dan tidak membantu devosi
umat.

HIDUP NO.09, 28 Februari 2021

 

Romo T. Krispurwana Cahyadi, SJ 
(Teolog Dogmatik)

 

Silakan kirim pertanyaan Anda ke:

re**********@hi***.tv











atau WhatsApp 0812.9295.5952. Kami menjamin kerahasiaan identitas Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles