HIDUPKATOLIK — Benedictus Anfield Bagus Wibowo, seorang remaja berusia 16 tahun membawa sebuah hadiah, berupa lukisan ukuran 100x150cm untuk Kardinal Ignatius Suharyo yang baru saja merayakan 45 tahun tahbisan imamtnya. Ia dan ayahnya datang ke Wisma Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Jumat 29 Januari 2021, pukul 10.00 WIB dan langsung disambut hangat oleh Kardinal Suharyo.
Kerap disapa Anfield, ia merupakan penyandang tunarungu dan autisme yang mempunyai bakat yang luar biasa di bidang seni rupa.
Awalnya, dengan bahasa isyarat, Anfield memberi tahu ayahnya, Doni — lengkapnya Mardonisius Tri Tjahyo Adi, “Dia bilang mau kasih hadiah untuk romo, dia enggak bilang Kardinal, tapi saya tahu yang ia lukis itu Kardinal Suharyo. Lalu saya mengontak Romo Andang A. Binawan, SJ (Dosen STF Driyarkara, Jakarta, Red.). Siapa tahu, kami diberi kesempatan langsung bertemu,” jelas umat Lingkungan St.Monika, Paroki St. Antonius Padua Bidaracina, Jakarta Timur ini.
Menurut Doni ketika ditelepon oleh HIDUP, Jumat, 29/1/2021, buah hatinya sejak awal tahun 2021, kebanyakan melukis yang bertemakan Bible stories. Nuansa warnanya dominan hitam dan putih. Namun, pada tanggal 26 Januari itu sedikit berbeda. “Saat saya tanya melukis siapa, dia bilang romo. Anfield memang tidak menyebut Kardinal tetapi saya tahu maksudnya,” ungkapnya.
Tanggal 27 Januari, Anfield melukis lagi dan sosok yang dilukis adalah Kardinal Suharyo. Saat itu Doni masih menunggu kabar dari Romo Andang. “ Dari hari Rabu itu, dia terus berucap, papa..romo..papa romo.. sambil gerakan tangannya memberikan sesuatu. Sudah tanya terus. Nah, setelah dapat kabar dari Romo Andang kalau kami bisa bertemu Kardinal hari Jumat ini, wah girang banget,” tutur Doni.
Doni sempat bertanya kepada Anfield, lukisan yang mau diberikan ke Kardinal yang mana. Remaja kelahiran 19 November 2004 ini langsung menunjuk lukisan kedua yang dia buat pada 27 Januari.
“Anfield happy dan bagi saya, ini juga suatu kebanggaan. Ketika bertemu tadi, Anfield menerangkan ke Kardinal Suharyo mengenai lukisannya. Sebenarnya saya pancing agar dia belajar berani mengutarakan. Urutan dari kisah Kitab Suci, dari kisah Adam dan Hawa hingga kisah Yesus. Kami bersyukur diberikan kesempatan untuk bertemu langsung. Pertemuan tadi sekitar 45 menit dan ketika kami pamit, Kardinal Suharyo memanggil nama Anfield dan memberikan jempol dan berkata, Anfield bagus, teruskan,” tutup Doni.