HIDUPKATOLIK.COM-– Keuskupan Palangka Raya menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga yang terdampak bencana banjir di Propinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sejak Pemerintah Provinsi Kalsel menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir per 14 Januari 2021, beberapa elemen Keuskupan Palangka Raya segera mengadakan sejumlah respon penggalangan bantuan.
Komisi Kepemudaan (Komkep) bekerja sama dengan Caritas Palangka Raya membuka posko penggalangan bantuan dengan menerima sembako, pakaian dan dana. Bantuan-bantuan ini dikumpulkan dari umat Katolik di wilayah Keuskupan Palangka Raya. “Bantuan yang terkumpul berupa Sembako, susu bayi, popok bayi, pembalut, mie instan, sarden, masker, vitamin, obat-obatan, selimut, anti nyamuk, lilin, pakaian laik pakai, masker kain, minyak goreng hingga bahan masak,” ujar RD. Benardinus Penta Putra Hennardi, Ketua Komkep Keuskupan Palangka Raya.
Salah satu staf Komkep Palangka Raya, Eleonora (32) menjelaskan, distribusi donasi dibagi dalam dua kloter. Kloter pertama menggunakan armada Hilux Keuskupan pada Kamis (21/1). Kloter kedua menggunakan dua armada yaitu Grandmax dan Pickup Tim Kepramukaan pada Sabtu (23/1). Ia terlibat mulai dari membuka line donasi hingga distribusi ke posko utama. “Sebagai salah satu staf dan pengurus Komkep, saya merasa turut terpanggil untuk ikut memberi diri dalam pelayanan ini. Saya turut bersimpati dan berempati pada warga yang terdampak,” ungkapnya.
Pada Sabtu (23/1), giliran Sahabat MSF Palangka Raya, salah satu kelompok kategorial di Keuskupan Palangka Raya turut menyerahkan bantuan di Posko yang sama. “Seberapa pun yang bisa kami berikan, semua ini adalah wujud bela rasa kami kepada saudara-saudari yang terdampak banjir. Semoga banjir cepat surut dan keadaan bisa normal kembali,” ucap Ellyan Bahan, Ketua Sahabat MSF Palangka Raya di Posko Peduli Bersama Banjarmasin.
Posko Peduli Bersama
Sejak bencana banjir melanda wilayah Kalsel (12/1/21), Caritas Banjarmasin telah melakukan kajian awal dan respon bencana. Tidak hanya itu, Caritas Banjarmasin, dalam koordinasi dengan Caritas Indonesia (Karina-KWI), juga berkordinasi dengan berbagai kelompok untuk membuka posko bersama.
Direktur Caritas Banjarmasin, FX. Rudi Djong, ketika dihubungi menjelaskan bahwa posko ini melibatkan kelompok-kelompok lintas agama dan iman di wilayah Kalsel. “Posko Peduli Bersama dibuka di Aula Sehati, Katedral Banjarmasin dengan nama Dapur Umum Posko Peduli Bersama Respon Banjir/Longsor Kalimantan Selatan. Caritas Banjarmasin membangun jaringan dan kerja sama dengan Gusdurian Kalsel, Patria Budha, WKRI, Pemuda Katolik dan Lions Clubs Indonesia,” ujarnya.
Aksi tanggap darurat bencana ini turut dibantu oleh relawan OMK tiga paroki di kota Banjarmasin (Katedral, Veteran, Kelayan) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kalsel. Pos ini bertujuan untuk mendistribusikan barang bantuan kebutuhan dasar, menerima bantuan baik barang maupun dana.
Hingga saat ini, jelasnya, Tim Peduli Bersama telah mendistribusikan 736 paket Sembako, 3680 kg beras, 780 butir telur, 341 dus Mie Instan, 307 bantuan non pangan) sarung, selimut, tikar, obat-obatan, popok dan pembalut wanita). “Bantuan-bantuan tersebut telah didistribusikan ke 42 wilayah terdampak,” tegasnya.
Tidak Lupa, Rudy mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berbela rasa dalam aksi kemanusiaan ini. “Terima kasih kepada semua pihak. Secara khusus terima kasih kepada Caritas Keuskupan Palangka Raya, Komkep Keuskupan Palangka Raya, Sahabat MSF Palangka Raya dan seluruh umat yang telah memberi semua donasi kasihnya. Salam hormat dari kami Caritas Keuskupan Banjarmasin,” ucapnya.
Rasa Solidaritas
Sementara itu, Vikjen Keuskupan Banjarmasin, RP. Cosmas B. Tukan, MSF saat menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dari Keuskupan Palangka Raya berkisah tentang keterlibatan kelompok lintas iman dan agama di wilayah Kalsel.
“Kami melibatkan saudara-saudari kita dari berbagai agama untuk menyatakan rasa solidaritas. Bencana ini adalah tanggug jawab kita bersama. Kita adalah saudara dalam kemanusiaan. Tidak boleh ada sekat-sekat yang memisahkan kita satu sama lain,” ujarnya.
Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan tersebut, lanjutnya, Keuskupan Banjarmasin yang dimotori oleh Caritas Keuskupan membangun jaringan dan kerja sama yang baik. Aula Paroki Katedral menjadi dapur umum dari posko peduli bersama. Bahkan, dalam proses penyaluran bantuan, Pastor Cosmas ikut serta dalam membagikan bantuan kepada warga yang terdampak.
“Beberapa hari ini, saya bersama dengan Tim pergi ke kampung-kampung untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Kami masuk ke daerah yang paling pelosok,” kisahnya.
Caritas Banjarmasin dalam melakukan tanggap Darurat Bencana banjir mendapat bantuan dana dan pendampingan dari Caritas Indonesia- Konfrensi Waligereja Indonesia (Karina-KWI) serta beberapa jaringan Caritas Keuskupan se-Indonesia.
Pos Layanan Tanggap Darurat Jaringan Caritas Indonesia dalam laman resminya melaporkan, jumlah warga terdampak (per 23/1) 21 jiwa meninggal dunia, 79.363 mengungsi dan 403.405 total populasi terdampak.
Posko Peduli Bersama tetap membuka pintu untuk menerima sumbangan yang diperlukan warga terdampak saat ini berupa Sembako, Selimut, Tikar, Tenda Pengungsi, Pelayanan Medis, Terpal, Masker, APD, Obat-obatan, Vitamin dan Air Bersih.
Yoseph Pati Mudaj, MSF