HIDUPKATOLIK.com – Yes. 25:6-10a; Mzm. : 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 15:29-37.
BACAAN hari ini mengingatkan kita akan situasi bangsa Israel ketika di Padang gurun. Mereka lapar dan haus. Mereka tidak dibiarkan mati, sebab Yahweh menyediakan manna berlimpah – limpah untuk mereka. Nabi Yesaya menyampaikan kabar sukacita tentang
datangnya keselamatan dari Allah. Nuansa keselamatan itu dilukiskan seperti sebuah
perjamuan besar dengan hidangan anggur tua dan makanan paling lezat. Perjamuan
tersebut akan dinikmati oleh setiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus.
Seperti pengalaman Israel, demikian Yesus sendiri terdorong oleh rasa “belas kasihan” kepada para audiens-Nya yang sakit dan lapar. Yesus tahu kebutuhan mereka. Ia menyembuhkan yang sakit dan menyediakan makanan lebih dari yang mereka butuhkan.
Kita dapat mengambil beberapa pesan dari apa yang diperbuat oleh Yesus. Pertama, Yesus tergerak oleh “belas kasihan” kepada yang berkebutuhan penting untuk hidup. Ia peduli dan dengan segera bertindak tanpa menunda, untuk menyelamatkan orang lain. Kedua, Yesus memberi dengan melimpah, sampai kebutuhan orang-orang itu terpenuhi. Ia memberi lebih dari yang pantas mereka butuhkan. Ketiga, Tuhan memelihara kita umat-Nya dengan firman yang memberi hidup dan dengan roti surgawi.
Patut kita refleksikan, bagaimana sikap dan tindakan kita ketika berhadapan dengan sesama lain yang sangat berkebutuhan penting, sakit, lapar? Apakah kita juga selalu haus dan lapar akan kerajaan Allah?
Sr. Grasiana, PRR, Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma