HIDUPKATOLIK.COM—Promosi panggilan di Venezuela membuahkan hasil. Tahun ini, terlepas dari krisis sosial dan ekonomi yang sedang dialami, diperburuk oleh situasi Pandemi Covid-19, respons terhadapa panggilan hidup sebagai imam ternyata telah meningkat. Hal ini terlihat dengan jumlah total seminaris mencapai angka 804 orang, mereka termasuk kaum muda, orang-orang yang sedang dalan tahap persiapan atau sedang mempelajari filsafat dan teologi, sebut Kantor Berita Fides, 20/11.
Seperti yang dilaporkan oleh Konferensi Waligereja Venezuela, berbagai seminari keuskupan telah berusaha untuk memperkuat ketajaman spiritual di kalangan anak muda melalui kegiatan untuk mempromosikan panggilan pelayanan pastoral sehingga mereka dapat mempelajari panggilan Tuhan secara mendalam dalam kehidupan mereka. Melansir zenit.org, 20/11, dari 21 seminari yang ada di negara ini (termasuk tiga seminari propaedeutic), 186 siswa sedang dalam persiapan; 328 siswa studi filsafat dan 290 siswa studi teologi.
Pastor Rivelino Cáceres, sebagai Direktur Departemen Klerus, Seminari, Panggilan dan Diakonat Permanen menekankan, dengan mengikuti pedoman Ratio Fundamentalis yang baru, “setelah studi teologi selesai, satu tahun pengalaman pastoral dilakukan di sebuah paroki, di bawah bimbingan dari pastor paroki dan dari tim pembina seminari, yang berlangsung sekitar satu tahun, setelah itu pentahbisan imam berlangsung ”. Saat ini, ada tujuh frater sedang dalam proses ini, sementara dua orang sedang menjalankan misi, sebuah pengalaman yang diajukan oleh Seminaries of the Neocatechumenal Way.
Meskipun jumlah calon imam di Venezuela telah meningkat tahun ini, promosi panggilan Konferensi Waligereja terus berlanjut, sebab disadari masih banyak panggilan dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan imam di negara itu, terutama di daerah paling terpencil dan di pinggiran. Untuk alasan ini, Paus Fransiskus mempercayakan Keuskupan San Cristóbal dengan pelayanan pastoral di Vikariat Apostolik Caroní. Vikariat ini adalah salah satu daerah dengan kesulitan terbesar dalam mengakses dan berkomunikasi di Venezuela.
Oleh karena itu, dibutuhkan misionaris dan terutama imam yang menjamin kehidupan sakramental komunitas yang tinggal di sana. Namun, peningkatan panggilan masyarakat adat di setiap daerah merupakan pertanda baik. Di Vikariat Apostolik Caroní, saat ini terdapat lima frater dari masyarakat Pemon, satu di antaranya akan ditahbiskan menjadi diakon dan satu lagi dari falsafah dan teologi. Sudah ada seminari lokal pada tahun 1930-an, tetapi harus ditutup karena kurangnya panggilan.