HIDUPKATOLIK.com – 3 Yoh. 5-8; Mzm. 112:1-2, 3-4, 5-6; Luk. 18:1-8
ZAMAN sekarang dengan kompleksitas permasalahannya, orang mudah curiga satu sama lain. Meminta maupun mendapat pertolongan dari orang yang tak dikenal, menjadi sesuatu yang semakin langka. Diskresi kurang mendapat tempat utama sehingga banyak dana dan sumber daya jatuh di tangan pihak yang tidak tepat karena terlalu serakah memperkaya
diri dan kelompoknya. Dalam kemelut semacam ini orang bisa mudah putus asa.
Kepada para murid-Nya Yesus menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Pengabulan intensi-intensi dari aneka ragam ziarah dan novena bukan terletak pada angka 3, 7 ataupun 9 tetapi melaluinya orang beriman diundang untuk melatih kesungguhan dan ketekunan. Allah mengasihi tanpa batas. Begitu pula dari kita dituntut suatu keberanian tanpa batas untuk selalu berharap dan mengandalkan Dia.
Bacaan Pertama menampilkan kasih yang diungkapkan dengan tulus oleh orang-orang percaya terhadap orang-orang asing yang sedang dalam perjalanan mewartakan Kabar Baik. Yohanes memuji kebaikan mereka sebagai perbuatan yang berkenan kepada Allah. Dengan cara itu, mereka telah mengambil bagian dalam pekerjaan untuk kebenaran. Mereka tumbuh dalam kasih tak pandang bulu dan menjadi pembawa berkat Allah kepada mereka yang membutuhkan.
Monica Maria Meifung, Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta