HIDUPKATOLIK.com – Tit. 2:1-8, 11-14; Mzm. 37:3-4, 18, 23, 27, 29; Luk.17:7-10
SURAT Paulus kepada Titus dan Injil hari ini memiliki pesan kuat yang senada yakni bagaimana hidup sebagai hamba yang berkenan di mata Allah. Kebenaran, kebaikan, kejujuran dan keadilan merupakan nilai-nilai utama yang tak bisa ditawar. Keteladanan hidup tidak dibangun di atas kata-kata, namun dalam tindakan nyata yang konsisten, penuh iman, kasih dan ketekunan. Paulus menyebutnya sebagai ‘rajin berbuat baik’.
Sebagaimana kejahatan bersifat menular, demikian juga kebaikan akan menular. Kebaikan yang dilaksanakan dengan jujur tanpa pamrih membawa kebahagiaan bagi banyak pihak dan membawa seseorang pada sikap rendah hati yang semakin memuliakan Allah. Ia akan mampu berkata seperti yang diungkapkan dalam Lukas, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” (17:10).
Gereja mengenang Santo Leo Agung yang lahir di Italia tahun 391 dan menjadi Paus pada usia 49. Saat itu Gereja mengalami masa sulit yakni serangan dan aniaya pasukan barbar dari luar, juga lahirnya aliran-aliran sesat dari dalam Gereja sendiri. Paus Leo Agung berhasil menghadapinya bukan dengan kekerasan namun dengan sikap berani yang dipenuhi kebaikan dan kerendahan hati. Tidak sesuatupun ditakutinya karena ia berserah
penuh kepada Tuhan Sang Pelindung.
Monica Maria Meifung, Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta