HIDUPKATOLIK.COM — Perjumpaan itu sederhana. Namun dalam masa pandemi, urusan berjumpa bisa menjadi rumit. New normal, begitu istilahnya, karena harus memakai masker dan menjaga jarak plus cuci tangan, dan serentetan protokol kesehatan lain harus tetap dipatuhi.
Perjumpaan dengan saudara-saudari dari berbagai penjuru tanah air dalam perhelatan PESPARANI II yang pada Oktober 2020 harusnya diadakan pun ditunda, karena pandemi itu tadi. Maka berpalinglah LP3KN yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan acara akbar ini, kepada teknologi, sebagai sarana yang relatif mudah dan murah, untuk tetap menjaga semangat dan mendorong aktivitas di berbagai daerah terus bergerak dalam kaitan dengan PESPARANI, Pesta Paduan Suara Gerejani.
Digelarlah LP3KN Virtual Choir Festival 2020 yang diawali sejak 28 Oktober 2020, hingga nanti pada Hari Pahlawan, 10 November, ditutup. Acara ini tentu bukan sebagai pengganti PESPARANI II di NTT, tetapi sebagai sebuah acara sederhana yang ingin merayakan keragaman. Berjumpa di layar masing-masing, lewat gawai, secara virtual.
Pemakaian nama festival pun dipilih untuk menjelaskan bahwa acara ini ingin agar semua dapat bersenang-senang via paduan suara. Tak dapat dipungkiri, kerinduan akan lomba, berkompetisi, memunculkan suara-suara dan pendapat yang mengatakan bahwa acara ini lomba. BUKAN. Ini adalah ajang untuk mengapresiasi paduan suara dari berbagai provinsi di Indonesia yang sedianya bertanding di PESPARANI II, di NTT.
Urusan bertanding pasti menelurkan pemenang dan yang kalah, dan belum saatnya, atau tepatnya belum mampu secara baik, penyelenggara Virtual Choir membuat dalam bentuk lomba, karena belum ada sistem penilaian yang sudah baku, terukur dan pasti. Di masa pandemi, semua aktivitas masih mencari bentuk, mencoba-coba, dan tentu pasti lengkap dengan urusan trial and error. Makin jelas maka LP3KN memilih jalur Virtual Choir Festival karena belum mampu menyelenggarakan lomba, dengan alasan tadi.
Maka dengarkan dan saksikan melalui pikiran terbuka sajian beragam dari 27 provinsi, dan 1200 penyanyi, yang telah dengan jujur menyajikan hidangan indah paduan suara, lengkap dengan visual yang memanjakan mata ini. Jika nanti ada yang diberi apresiasi mari ikut bersorak gembira, ikut senang karena saudara kita telah maju satu langkah, berhasil, meski hanya berjumpa secara virtual. Selamat menikmati perjumpaan virtual ini.
Alexander Louiciano (Koordinator Bidang Produksi dan Acara dalam kepanitiaan LP3KN Virtual Choir Festival)