HIDUPKATOLIK.com – Flp. 2:5-11; Mzm. 22:26b-27, 28-30a, 31-32; Luk. 14:15-24
SEPANJANG minggu ini kita akanvditemani oleh Surat Paulus kepada jemaatvdi Filipi. Filipi adalah sebuah kota yangvterletak di daerah Yunani. Penduduk kotavini adalah masyarakat yang sudah lelahvdengan peperangan demi peperangan yangvterjadi. Perang telahvmenghancurkan kotavmereka. Maka tidak heran di kota ini banyakvditemukan para budak, tawanan danvveteran perang. Paulus mulai mendirikanvjemaat di tempat ini, memberikan mereka semangat dan makna hidup di dalam Kristus Yesus yang bangkit.
Setelah Paulus melanjutkan perjalanannya dari Filipi, jemaat-jemaat Kristen yang telah terbentuk itu mulai didera oleh aneka macam persoalan yang tidak sederhana. Mereka tidak tahan dengan penderitaan yang menimpa hidup mereka. Di samping itu juga terjadi persaingan, pertengkaran di tengah jemaat, serta godaan akan ajaran-ajaran palsu.
Paulus melihat hal-hal itu secara serius sebab bisa dengan mudah terjadi perpecahan di tengah jemaat. Dari dalam penjara Paulus memberi nasihat kepada orang-orang di Filipi ini. Salah satu nasihatnya bisa kita lihat dalam Bacaan Pertama di mana Paulus mengajak jemaat untuk belajar langsung dari pribadi Yesus Kristus, khususnya tentang kerendahan
hati. Paulus mengatakan “walaupun dalam rupa Allah, Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.” Kerendahan hati adalah sebuah kualitas hidup orang beriman Kristiani yang sangat penting dalam pelayanan maupun dalam hidup pribadi.
Romo Josep Ferry Susanto, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta