HIDUPKATOLIK.com – 2 Mak. 12:43-45; Mzm. 130:1-2, 3-4,5-6a, 6-7, 8; 1Kor. 15:20-24.25-28; Yoh. 6:37-40
KEMATIAN menjadi sebuah misteri besar bagi hidup manusia. Ada banyak pertanyaan di benak kita ketika kita melihat peristiwa kematian. Ke mana dan bagaimana jiwa manusia setelah kematian? Apa yang harus kita lakukan untuk mereka yang sudah meninggal? Pertanyaanpertanyaan itu semakin tak mudah dijawab ketika kita mengalami kehilangan orangorang yang kita kasihi, entah orangtua, anak, pasangan hidup, sanak saudara
terdekat. Apalagi ketika kita menyadari bahwa ada hal-hal yang “belum selesai” ketika mereka masih hidup.
Firman Tuhan membantu kita untuk menemukan titik terang di balik misteri kematian. Kitab Suci memberi jaminan pasti bahwa kemenangan Kristus atas maut menjadi landasan iman Kristiani akan kebangkitan setelah kematian. Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya bagi hidup manusia. Dalam Kristus, semua orang yang percaya kepada-Nya akan
dipersatukan dalam kebangkitan. Kuncinya adalah bagaimana kita selama hidup memiliki relasi yang mendalam dengan Kristus sendiri.
Tindakan Yudas Makabe seperti yang dibacakan dalam Bacaan Pertama menjadi landasan bagi umat Kristiani untuk mengenang arwah semua orang beriman. Tidakan kesalehan Yudas Makabe tampak ketika ia memakamkan secara layak para tentara yang gugur dalam peperangan. Tidak berhenti di situ saja, ia juga mendoakan arwah-arwah mereka yang
telah meninggal. Yudas Makabe percaya dan memiliki harapan yang kokoh akan kebangkitan dan pahala yang akan diterima oleh orang-orang saleh yang meninggal.
Romo Josep Ferry Susanto, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta