HIDUPKATOLIK.com – Ef. 4:7-16; Mzm. 122:1-2, 3-4a, 4b-5; Luk. 13:1-9
INJIL Lukas menampilkan Allah sebagai Bapa yang penuh kasih. Dia bagaikan gembala yang tekun mencari dombanya yang hilang, juga bagaikan ayah yang menerima kembali anaknya yang berdosa. Namun, kebaikan Allah tersebut bisa jadi disalahartikan sebagai pembiaran, bahkan sebagai kesempatan untuk semakin banyak berbuat dosa. Agar pemahaman kita seimbang, Yesus hari ini menyampaikan perumpamaan tentang pohon ara.
Meskipun telah sekian lama dirawat dengan baik, pohon ara itu tidak kunjung menghasilkan buah. Karena sangat kecewa, tuan tanah memerintahkan tukang kebun
untuk menebangnya daripada tumbuh siasia. Beruntung si tukang kebun berhasil meyakinkan majikannya untuk memberi kesempatan bagi pohon itu satu tahun lagi.
Itulah peringatan bagi kita kalau lamban dan suka menunda-nunda pertobatan. Allah memang Bapa yang penuh kasih, tetapi Ia pun bersikap tegas. Jadi, jangan sampai kita menyia-nyiakan kehidupan ini. Hasilkanlah buah-buah yang baik, dan segeralah berbalik dari segala dosa sebelum terlambat.
Jarot Hadianto, Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia