HIDUPKATOLIK.COM— Seorang imam berusia 39 tahun di kota San Carlos, Venezuela, dibunuh pada Selasa Malam, 24/10, usai merayakan Misa untuk beberapa umat. Ia adalah Pastor José Manuel De Jesús Ferreira, SCJ. Pastor Ferreira dilaporkan turun tangan ketika umat paroki ditahan oleh bandit. Sebagai anggota kongregasi Hati Kudus Yesus (SCJ) atau dikenal sebagai Dehonian, ia ditugaskan sebagai Kepala Paroki San Juan Bautista di Keuskupan San Carlos di negara bagian Cojedes.
Menurut Dehonians, Pastor Ferreira sedang berbicara dan mengucapkan selamat tinggal kepada umat di depan pintu masuk paroki. Kemudian beberapa pria bersenjata datang dan menundukkan mereka untuk kembali memasuki paroki dan merampoknya. Rupanya, imam muda ini berusaha menahan serangan tersebut, sehingga orang-orang bersenjata itu menembaknya hingga mati.
Keuskupan San Carlos mengatakan bahwa seorang penyerang menahan salah satu umat, dan ketika Pastor Ferreira turun tangan untuk membantu orang itu, ia ditembak tepat di dada. Dalam sebuah pernyataan, Uskup San Carlos, Mgr.Polito Rodríguez, berkata, “Iman pada saat-saat ini menopang kita. Memang benar bahwa kesedihan dan rasa sakit membanjiri kita, tetapi di atas segalanya kita percaya kepada Tuhan, karena dari Dia kita datang dan kepada-Nya kita pergi. ”
Edisi bahasa Spanyol Aleteia, 22/10, melaporkan bahwa akibat pandemi virus korona, Pastor Ferreira sering merayakan Ekaristi dari stasiun radio Pastoreña 89.7 FM dan stasiun lokal lainnya, dengan pesan bahwa “Yesus ingin kita semua terlibat dalam kasih kepada yang membutuhkan dan tidak [menjadi] acuh tak acuh.”
Bantuan amal kepausan untuk Gereja yang Membutuhkan (ACN) mendukung Pastor Ferreira dengan menggantikan atap gereja, yang berasal dari zaman kolonial. “Imam muda itu meninggalkan jejak yang tak terhapuskan sebagai seorang imam yang melayani umatnya, misionaris yang berbakti dan dengan cinta yang besar terhadap Ekaristi,” sebut ACN dalam sebuah pernyataan.
“Di akhir hidupnya juga, kami melihat dalam dirinya contoh cinta untuk Ekaristi dan pengabdian kepada orang lain,” kata ACN. “Namun, kami sangat sedih karena imam berusia 39 tahun ini telah menjadi korban kekerasan yang telah melanda negara selama bertahun-tahun, pada saat Venezuela membutuhkan imam lebih dari sebelumnya.” Situs web Dehonians mencatat bahwa Venezuela menderita salah satu tingkat pembunuhan terburuk di dunia.
Pastor Ferreira lahir di Caracas pada 25 November 1980, dari pasangan imigran Portugis. Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Karena situasi yang tidak stabil di Venezuela, ibunya harus kembali ke Madeira, Portugal. Ia ditahbiskan pada 19 Desember 2009.
Selama pelayanan diakon dan kemudian sebagai imam, ia bertanggung jawab atas karya pastoral di paroki “Nuestra Señora del Carmen” di Mariara. “Mereka yang mengenal José Manuel mengetahui semangat karismatik dan dinamisnya, selalu tertarik untuk memulai kegiatan inovatif,” ujar juru bicara Dehonians. “Karakternya yang ramah dan santai sangat cocok dengan karya pastoral.”