HIDUPKATOLIK.COM— Film baru berjudul “Francesco” bercerita tentang sosok Jorge Mario Bergoglio dari masa lalu hingga sekarang. Film ini juga mengangkat beberapa tema utama kepausannya melalui serangkaian wawancara. Disutradarai oleh Evgeny Afineevsky, film ini mencakup wawacara eksklusif dengan Paus Fransiskus sendiri, Paus Emeritus Benediktus XVI, anggota keluarga Paus dan lainnya. Di dalamnya, Afineevsky menyoroti tantangan zaman masa kini, urgensi yang perlu dijawab dan misi Gereja dalam memandang mereka yang menderita ketidakadilan.
Melansir Vatican News, 21/10, film ini tayang perdana pada Rabu sore di Festival Film Roma di Bagian Acara Khusus. Kemudian pada hari Kamis, di Taman Vatikan, sekaligus menerima penghargaan Kinéo ke-18. Penghargaan “Film Kinéo untuk Kemanusiaan” diberikan kepada mereka yang mempromosikan tema sosial dan kemanusiaan. Tahun ini, penghargaan secara pribadi akan diberikan oleh Rosetta Sannelli, pencipta penghargaan, yang menggarisbawahi nilai sejarah film tersebut. “Setiap perjalanan Paus Fransiskus ke berbagai belahan dunia, didokumentasikan dalam karya Afineevsky melalui gambar dan cuplikan berita, dan mengungkapkan sekilas kejadian-kejadian otentik di zaman kita,” ujar Rosetta.
Paus dan dunia saat ini
Evgeny Afineevsky menyelesaikan syuting “Francesco” pada Juni lalu, di tengah pandemi Covid-19. Dalam filmnya, ia menggunakan gambar yang sangat berdampak untuk menceritakan berbagai tema seperti pandemi, rasisme, dan pelecehan seksual. Film ini membahas perang di Suriah dan Ukraina serta penganiayaan terhadap Muslim Rohingya. Dalam komunike yang menampilkan karya tersebut, kita membaca bahwa dalam film ini, Paus Fransiskus menjawab pertanyaan dengan kebijaksanaan dan kemurahan hati, berbagi contoh yang mengharukan dari pelajaran hidupnya”, meluncurkan kembali cita-cita yang dapat membantu kita membangun jembatan menuju masa depan yang lebih baik dan tumbuh sebagai komunitas global.
Penayangan perdana “Francesco” di Amerika Serikat dijadwalkan pada 25 Oktober di Festival Film Savannah. Film ini diproduksi sebagian oleh Sekolah Teater, Film dan Televisi UCLA. Sutradara Evgeny Afineevsky dinominasikan untuk Oscar dan Emmy Awards pada tahun 2016 untuk filmnya “Winter on Fire” dan pada tahun 2018 menerima tiga nominasi Emmy Awards untuk “Cries from Syria”.