HIDUPKATOLIK.COM— Melalui kerja sama dengan EWTN, umat Katolik di Indonesia dapat menyaksikan Misa Beatifikasi Carlo Acutis secara langsung di channel Youtube HIDUPTV [Klik link ini]. Misa Beatifikasi Carlo Acutis akan berlangsung di Basilika Santo Fransiskus di Asissi, Italia pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020 pukul 16.30 waktu Roma. Di Indonesia, tayangan ini dapat disaksikan pukul 20. 45 WIB.
Carlo Acutis meninggal pada usia 15 tahun akibat leukemia. Dalam penderitaan itu, ia mempersembahkan seluruh kesakitannya bagi Paus dan Gereja. Meskipun berkebangsaan Italia, Carlo lahir di London pada tanggal 3 Mei 1991 dari orang tua berdarah Italia yang segera kembali ke Milan. Ia dikenal sebagai anak yang saleh. Rajin menghadiri Misa harian, sering berdoa rosario, dan membuat pengakuan dosa mingguan. Oleh karena itu, ia memiliki devosi yang kuat kepada Ekaristi hingga menghantarnya meneliti Mukjizat Ekaristi yang sudah diakui Gereja.
Baca Juga: Mengenal Venerabilis Carlo Acutis: Hampir 15 tahun Meninggal, Tubuh Masih Utuh
Sebagai seorang ahli komputer dan internet sejak usia dini, ia juga menunjukkan pemahaman yang kuat tentang imannya. Cara luar biasanya menanti ajal dengan sukacita dan mukjizat yang telah dikerjakan melalui perantaraan doanya telah menuntun Paus Fransiskus untuk membeatifikasinya.
Keajaiban yang membuka jalan bagi beatifikasi Carlo melibatkan penyembuhan seorang anak dari Brasil yang menderita kelainan anatomi pankreas bawaan langka pada tahun 2013. Dewan Medis dari Kongregasi Penggelaran Kudus memberikan pendapat positif tentang keajaiban tersebut pada November 2019, dan Paus Fransiskus menyetujui mukjizat itu di bulan Februari.
Carlo yang sangat berbakat dengan komputer, dalam “Christus vivit”, seruan apostolik yang diterbitkan setelah Sinode Para Uskup tahun 2018 tentang kaum muda, Paus Fransiskus menawarkan Carlo sebagai model kesucian di era digital. “Dalam beberapa bulan terakhir ini dalam kesendirian dan jarak, kita semua telah mengalami aspek internet yang paling positif – teknologi komunikasi yang menyatukan di mana ranah ini menjadi bakat Carlo,” ujar Uskup Asissi, Mgr. Domenico Sorentino.