HIDUPKATOLIK.COM-USKUP Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC menilai kampanye penggunaan masker adalah langkah positif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan di tengah mewabahnya pandemi Covid-19.
Jadi kampanye penggunaan masker termasuk penerapan protokol kesehatan itu penting sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dan tenaga medis agar kita bersama-sama berusaha memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. “Sebab, nyatanya penyebaran Covid-19 justru bukan menurun malah makin meningkat. Banyak korban telah gugur dan bersyukur bahwa kita masih diberi kesehatan. Kita semua perlu mewaspadai situasi ini,” ujarnya.
Untuk itu, Keuskupan Amboina, memikirkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker. Hal ini diwujudkan dengan keterlibatan Mgr. Mandagi dalam acara Pembagian Masker Serentak, Kampanye Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan Dalam Rangka Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 yang Aman, Damai dan Sehat di Provinsi Maluku, Kamis, 10/9/2020.
Mgr. Mandagi mengungkapkan kampanye penggunaan masker ini bertujuan untuk selain mengedukasi masyarakat juga mendisiplinkan masyarakat akan kesehatan. Ia menambahkan komunikasi publik antara pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama sangat penting agar pemutusan mata rantai Covid-19 bisa berhasil.
“Ini butuh konsistensi dan kerja sama antar semua instansi pemerintah, masyarakat, Gereja, dan ormas lainnya agar Covid-19 dapat selesai,” lanjutnya sambil menambahkan, “Sebab pada dasarnya, merawat diri sama pentingnya merawat iman.”
Sementara itu, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Provinsi Maluku, Wilhelmus Jauwerissa menambahkan memakai masker sangat penting sebagai upaya mencegah terjadinya penularan Covid-19, terutama ketika berada di kerumunan atau berdekatan seperti di stasiun, transportasi umum (misalnya bus/kereta) dan tempat-tempat umum lainnya, seperti pasar dn sebagainya.
“Masker dapat menghalau percikan air liur yang keluar saat berbicara, menghela napas, ataupun batuk dan bersin sehingga dapat mengurangi penyebaran virus tersebut,” ungkapnya.
Ia menambahkan, penyebarluasan informasi terkait perilaku sehat telah dilakukan secara nasional dan daerah melalui televisi, radio, media luar ruang, media sosial serta seminar online/virtual meeting. Pembagian masker dan spanduk secara langsung di wilayah Provinsi Maluku seperti terminal dan beberapa lokasi strategis lainnya. Masker juga telah didistribusikan ke berbagai kabupaten agar pemutusan mata rantai Covid-19 berhasil.
Selanjutnya, kehadiran tokoh agama dalam acara Pembagian Masker Serentak, Kampanye Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan Dalam Rangka Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 yang Aman, Damai dan Sehat di Provinsi Maluku. “Kiranya Provinsi Maluku menjadi menjadi contoh penerapan kesehatan yang baik bagi provinsi yang lainnya,” sebut Wilhelmus.
Yusti H. Wuarmanuk