Pada acara reboan virtual kali ini, AREK KAJ (Arena Refleksi Eksekutif Dan Karyawan – Keuskupan Agung Jakarta) mengajak umat untuk merefleksikan salah satu perjalanan hidup bersama narasumber Romo Al. Andang Binawan, SJ dan salah satu sahabat dari AREK KAJ, Yulianus Rettoblau yang akrab disapa Mami Yuli.
Mami Yuli mengungkapkan bahwa transgender bukanlah pilihan setiap orang, namun ia percaya dengan pengalaman dan setiap rancangan yang Tuhan berikan tidak akan pernah sia-sia. “Tuhan mengakat saya dan membantu saya untuk keluar dari zona waria, tetapi saya tidak pernah menyesali itu semua. Dari sini Tuhan mengangkat derajat saya setinggi mungkin dan saya bisa menginspirasikan banyak orang,” jelasnya.
Bagi Mami Yuli, rencana Tuhan itu indah, walaupun ia pernah dikucilkan, dihina, bahkan keluarga pun tidak mau mengakuinya sebagai anggota keluarganya lagi karena perubahan yang dialami.
Dalam kesempatan ini, Romo Andang mengingatkan bahwa sejatinya semua manusia itu berharga. “Hargai setiap kekayaan hidup,” ujar imam Yesuit ini. Mengutip Santo Paulus, ia menerangkan bahwa pernikahan di dalam pandangan Katolik itu adalah laki-laki dan perempuan. Bagi Romo Andang, perkara bahwa kemudian ada segala macam orientasi seksual itu adalah sebuah kekayaan.
Acara yang bertemakan “Transgender bukan pilihanku, tapi Yesus Juru Selamatku” ini diadakan oleh AREK KAJ pada hari Rabu 2 September 2020. AREK-KAJ adalah sebuah lembaga yang masuk dalam kelompok kategorial Keuskupan Agung di wilayah Jakarta. Tujuannya adalah untuk menjalin kerjasama dengan PEMIKAT (Pertemuan Mitra Kategorial), dengan misi untuk memberikan pelayanan rohani kepada para eksekutif dan juga masyarakat umumnya.
Sonia Veronica