HIDUPKATOLIK.COM – Banjir besar yang melanda Karachi, Provinsi Sindh, Pakistan, membuat seluruh kota itu terrendam air, banyak infrastruktur hancur, dan ribuan keluarga menggungsi ke tempat yang aman.
“Kami melayani 200 orang pengungsi setiap hari. Dalam tiga hari terakhir, kami telah mendistribusikan makanan kepada 600 orang. Tanpa diskriminasi kepercayaan, kami menjangkau orang-orang di daerah kumuh, di mana orang-orang berada dalam kesulitan yang serius dan benar-benar miskin,” kata Pastor Nazir John OFM Cap, penanggung jawab Ordo Kapusin di Karachi dan koordinator kelompok relawan yang disebut Duta Kristus, seperti dilansir Agenzia Fides, 1/9.
“Sejak hari pertama keadaan darurat, kami telah mengatur distribusi makanan dan botol air mineral, menjangkau lebih dari 1000 keluarga. Kami juga membagikan terpal khusus kepada keluarga yang atap rumahnya rusak parah akibat hujan deras,” kata Mansha Noor, Sekretaris Eksekutif Caritas, sebuah Komite Penanggulangan Bencana di Karachi.
Noor juga melaporkan, bahwa dalam dua hari pertama (28 dan 29 Agustus) sangat sulit bagi tim relawan untuk menjangkau orang, mengingat minimnya aliran listrik dan jaringan telepon seluler.
“Banyak yang dengan sukarela bersama kami membagikan makanan dari pintu ke pintu, berjalan di dalam air. Air hujan bercampur limbah juga masuk ke kantor Caritas kami, merusak dan menghancurkan perabot serta dokumen. Namun, kami tetap melanjutkan misi kami untuk dekat dengan yang mereka membutuhkan,” katanya.
“Sudah waktunya bagi seluruh Pakistan bersama melangkah maju untuk membantu orang-orang yang terkena dampak banjir yang telah menenggelamkan kota,” kata Sekretaris Eksekutif Komsos Pakistan Pastor Qaisar Feroz, OFM Cap.
“Orang miskin tidak boleh diabaikan dan pemerintah harus memainkan peran penting dalam membantu orang-orang di saat yang sulit ini. Bahkan dalam seminggu, orang-orang di kota juga akan menderita penyakit kulit, diare, dan berbagai infeksi lainnya akibat hujan dan banjir ini,” ungkap pastor yang sudah enam tahun bertugas di Karachi ini.
Hujan khas musim hujan, dimulai pada 22 Agustus dan berlanjut hingga 27 Agustus menyebabkan kerusakan parah. Pasukan Ranger dan Angkatan Laut Pakistan masih terus melakukan operasi penyelamatan. Dua puluh distrik di provinsi Sindh, termasuk enam distrik di kota Karachi, telah dinyatakan sebagai darurat bencana. Perdana Menteri Imran Khan menyatakan tanggap darurat sebagai dukungan penuh pemerintah untuk Kota Karachi.
Herman Bataona,CMF