HIDUPKATOLIK.COM-AIR dan api, dua hal yang dapat menjadi sahabat bagi manusia. Namun, dilain waktu ia mendatangkan musibah. Pada bulan Juli 2020 lalu, Kecamatan Kayan Hulu, khususnya wilayah pelayanan Paroki Tebidah, Keuskupan Sintang mengalami musibah banjir. Rumah warga terendam banjir dan bahkan ada yang hanyut. Sekitar 70 kepala keluarga di 16 kampung (stasi) terdampak musibah ini.
Di tempat yang berbeda, kebakaran terjadi di Rumah Betang Nanga Nyabau, Kabupaten Kapuas Hulu. Kebakaran tersebut menghanguskan rumah betang yang dibangun 72 tahun silam dan mengakibatkan 172 jiwa harus mengungsi di gereja, rumah warga dan sekolah.
Melihat semua ini, orang-orang muda yang tergabung dalam Komunitas Karyawan Muda Katolik (KKMK) Sintang menggagas donasi bagi masyarakat yang mengalami musibah. Penggalangan donasi dibagi menjadi tiga jenis, yakni uang tunai, pakaian layak pakai dan sembako. Donasi berlangsung selama seminggu. Antusias donatur tergolong baik, pakaian yang terkumpul mencapai lima karung besar, ditambah sejumlah uang tunai dan sembako yang terdiri dari beras, mie instan, susu, gula, kopi dan sebagainya.
Hasil donasi ini selanjutnya dibagi untuk keperluan dua wilayah. Pada 31 Juli 2020, lima orang perwakilan KKMK Sintang bersama Romo Gatot, SMM sebagai romo pendamping, menyerahkan bantuan secara langsung kepada masyarakat di posko kebakaran setempat. Kemudian, pada 3 Agustus 2020, donasi untuk wilayah pelayanan Paroki Tebidah diterima langsung oleh romo di Paroki Tebidah.
“Kita sangat bahagia, ada banyak orang yang mau terlibat memberikan donasi berupa materi, pakaian layak pakai, sembako dan waktunya. Pengalaman mengantar langsung bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah, menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi bagi kami. Orang muda perlu peka terhadap lingkungannya, selalu solid dan mau membantu sesama yang kesusahan,” ungkap Sidros, Ketua KKMK Sintang.
Angela Januarti (Kontributor Sintang, Kalimantan Barat)