HIDUPKATOLIK.COM-SEJAK menerima rahmat permandian, setiap orang dipanggil untuk menjadi murid Kristus, tetapi hanya sedikit saja yang mau melayani. Melayani adalah salah satu kekhasan sebagai seorang murid Kristus.
Demikian pesan khotbah Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dalam Misa online pentahbisan imam di Kapel Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng, Manado, Minggu, 26/7/2020.
Di antara 10 diakon yang ditahbiskan empat berasal dari Tarekat Hati Kudus Yesus (MSC), enam di antaranya adalah calon imam diosesan Keuskupan Manado.
Mgr. Rolly, sapaan Uskup Manado, mengingatkan agar para imam selalu menghadirkan kekudusan dalam hatinya. Di zaman ini, sebut Mgr. Rolly kekudusan adalah sesuatu keharusan yang masih perlu diperjuangkan. Ia menjelaskan bahwa menjadi imam juga adalah keharusan untuk berjalan menuju kekudusan.
“Setiap imam adalah gembala bagi domba-dombanya. Maka itu, setiap pelayan harus menjadi kudus agar pancaran kekudusan itu bisa diteruskan kepada umat beriman,” jelasnya.
Diakon Jufri Datulolong, seorang neomis mengatakan dirinya bersyukur diberi kesempatan untuk menerima Sakramen Imamat. Ia menjelaskan menjadi imam adalah bukan akhir dari sebuah perjuangan tetapi langkah awal untuk sedang menuju kekudusan.
“Sulit, tetapi kami butuh dukungan semua umat. Tentu dalam perjalanan ini masih banyak kesalahan sebagai manusia, maka dukungan umat sangat berarti,” kata Jufri.
Mereka yang ditahbiskan adalah
- Diakon Agustinus Budiman MSC
- Diakon Andreas Buarlele MSC
- Diakon Novri Dien MSC
- Diakon Wensislaus Batbual MSC
- Diakon Koresta Fransiskus Rian Lila Pr
- Diakon Jerry Bambalu Torrebellaz Pr
- Diakon Jufri Anthonius Dotulong Pr
- Diakon Malvin Anthonius Karundeng Pr
- Diakon Yohanes I Made Pantyasa Pr
- Diakon Bernardus I Wayan Sugiarta Pr
Yusti H. Wuarmanuk