HIDUPKATOLIK.COM— Selamat dari maut, Uskup Keuskupan Pinerolo Derio Olivero mengadakan Misa di halaman keuskupan. Misa ini dihadiri oleh sekitar 400 orang yang terdiri dari dokter, perawat, anggota Caritas termasuk kepala unit perawatan intensif di Rumah Sakit Agnelli, Pinerolo, Italia.
Maret lalu, Mgr. Olivero positif terpapar virus korona sehingga ia harus dirawat di rumah sakit dari tanggal 19 Maret hingga 5 Mei 2020. Kondisinya kritis. Ia pun siap ketika ajal mau menjemput. Namun Tuhan berkata lain. Mgr. Olivero dalam melewati masa kritisnya dan kini sudah bisa berkegiatan seperti biasa.
Misa yang diadakan pada tanggal 14 Juni 2020 itu mengharuskan umat mengenakan masker tetap melakukan penjagaan jarak. Mgr. Olivero menunjukkan rasa syukurnya dengan merayakan Misa ini sehingga mereka yang sudah berjuang dengan membantu sesamanya dapat menghabiskan waktu barang sejam saja untuk menikmati perawatan Tuhan. Mgr. Olivero selalu percaya bahwa Tuhan selalu menjaga umatnya bahkan selama pandemi.
Selama di rumah sakit Mgr. Olivero tidak bisa makan dan mengalami sesak nafas. Baginya, pengalaman sakit ini sungguh mengerikan. Ia paham jika pandemi ini membawa gejolak bagi seseorang. Tidak sedikit orang yang meninggal karena terserang virus korona. “Sebagai orang yang sehat, kita tidak pernah bilang, oh akhirnya sesuatu yang buruk terjadi pada saya, justru kebalikannya. Ini seharusnya tidak terjadi dengan saya,” jelasnya seperti yang dilansir dari Catholic News Service, 16/6.
Kematian memang suatu hal yang menyeramkan. Namun, menurut Mgr. Olivero, seorang yang beriman selalu mempunyai masa depan dengan Tuhan dan bahkan kematian tidak dapat mengagalkannya. “Sejak pandemi ini, saya melihat kematian kian mendekat. Tetapi alangkah baiknya jika Anda katakan, kematian, saya tidak menginginkanmu. Kuasa Tuhan lebih kuat dari kamu dan kamu tidak akan pernah menghalangi masa depan saya. Kematian tidak akan menjauhkan Anda dari Tuhan,” ujarnya.
Dalam kotbahnya, Mgr. Olivero menekannya, semua yang diciptakan Tuhan baik adanya. Walaupun dalam perjalanan manusia mengalami kesulitan, menderita bahkan mengalami kematian. Mgr. Olivero mengingatkan kepada semua yang hadir bahwa Tuhan selalu ada untuk kita di segala situasi dan Ia mempunyai kuasa untuk membuat yang terbaik.
“Suatu hari kita semua akan berhenti bernapas, tetapi kasih sayang Tuhan tidak akan berhenti bahkan saat ajal menjemput,” tandasnya.
Karina Chrisyantia