PARA pembicara di Fountain of Praise Church, di Houston, Texas, Amerika Serikat, 10/6/2020, menyebutkan George Floyd sebagai seorang pria yang “kejahatannya adalah ia dilahirkan dengan kulit hitam”. Ini terjadi di saat kebaktian sebelum pemakaman Floyd yang terbunuh bulan lalu ketika seorang perwira polisi kulit putih memegangi lututnya selama hampir sembilan menit. Saat-saat terakhir Floyd ini sempat terekam dan menjadi pemicu protes di seluruh wilayah Amerika Serikat dan beberapa negara.
Setelah kebaktian, peti jenazah Floyd dibawa dalam iring-iringan ke Pemakaman Umum Pearland, Houston, di mana ia akan dimakamkan di samping ibunya. Salah satu keponakan Floyd, Brooke Williams, menyerukan perubahan dalam undang-undang yang, menurutnya, dirancang untuk merugikan orang kulit hitam.
“Mengapa sistem ini harus korup dan rusak?” dia bertanya. “Hukum sudah diberlakukan agar sistem Afrika-Amerika gagal. Undang-undang ini perlu diubah. Tolong, jangan lagi ada kejahatan rasial! Seseorang berkata, ‘Buat Amerika Hebat Lagi’, tetapi kapan Amerika pernah hebat?”
Joe Biden calon presiden dari Partai Demokrat yang akan menjadi lawan Donald Trump pada pemilihan presiden November mendatang mengatakan, “Ketika ada keadilan bagi George Floyd, kita akan benar-benar berada di jalan menuju keadilan rasial di Amerika.” Biden mengkritik Trump dan menuduhnya telah membuat pernyataan “tercela” tentang Floyd.
Setelah mengunjungi keluarga Floyd pada hari Senin, 8/6/2020, Biden mengatakan, bahwa anak perempuan Floyd ada di sana. Ia mengatakan, bahwa ayahnya akan mengubah dunia. “Saya piker, ayahnya memang akan mengubah dunia.” Biden melanjutkan, apa yang terjadi adalah salah satu titik perubahan besar dalam sejarah Amerika.
Juru bicara keluarga Floyd, Benjamin Crump mengatakan, bahwa kerabat Floyd menyambut komentar Biden dan mengatakan. “Belas kasihan itu berarti dunia bagi keluarga yang sedang berduka ini.”
Salam Perpisahan
Sebuah kebaktian diadakan di Gereja Fountain of Praise untuk melepas kepergian Floyd yang dihadiri sekitar 500 orang termasuk politisi dan selebriti. Aktivis hak-hak sipil veteran Pendeta Al Sharpton mengatakan, “Tuhan mengambil batu yang ditolak dan menjadikannya batu penjuru dari sebuah gerakan yang akan mengubah seluruh dunia.”
Di Minnesota, Gubernur Tim Walz meminta orang-orang untuk menghormati pemakaman dengan mengamati keheningan selama delapan menit dan 46 detik, waktu ini mengacu saat Floyd dihempaskan ke tanah oleh seornag polisi yang akhirnya mengakhiri hidupnya.
Setelah tiba di Pemakaman Pearland, jenazah Floyd kemudian dimakamkan dalam sebuah upacara yang hanya dihadiri keluarga terdekatnya. Satu mil terakhir sebelum sampai di pemakaman, jenazahnya dibawa dalam sebuah kereta yang ditarik kuda. Barikade didirikan di pinggir jalan sebagai pembatas untuk mengamankan orang-orang yang memberi penghormatan saat jenazah Floyd berlalu.
Antonius E. Sugiyanto