HIDUPKATOLIK.COM — KETUA Konferensi Waligereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo, menyarankan kepada Presiden Joko Widodo agar pemerintah berhati-hati saat akan memberlakukan penerapan kenormalan baru, secara khusus di tempat-tempat ibadah.
“Hati-hati, supaya tidak timbul pusat-pusat penularan (Covid-19) baru,” kata Kardinal Suharyo, lewat pesan WhatsApp, Rabu, (3/6/2020).
Hingga berita ini diturunkan, seluruh gereja di berbagai keuskupan di Indonesia masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena itu, seluruh kegiatan gereja yang mengumpulkan banyak orang masih ditiadakan.
Pada Selasa sore, (2/6/2020), Jokowi dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin mengadakan pertemuan dengan delapan tokoh lintas agama di Istana Merdeka. Para tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan tersebut, selain Kardinal Suharyo ada pula Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmi Faishal Zaini, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH. Muhyiddin Junaidi, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pdt. Gomar Gultom, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia Arief Harsono, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Xs. Budi Santoso Tanuwibowo.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta masukan dari para tokoh lintas agama terkait kesiapan penerapan prosedur kenormalan baru utamanya di tempat-tempat ibadah.
“Pada kesempatan itu, pemerintah juga diminta untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan istilah normal baru itu, supaya tidak setiap orang menggunakan istilah itu tapi maksudnya berbeda-beda,” ujar Kardinal Suharyo, menambahkan.
Yanuari Marwanto