Judul : Hidup Keluarga Bahagia
Penulis : Wolfgang Bock Kastowo, SJ
Penerbit : Kanisius, 2019
Tebal : xiv + 290 halaman
DALAM menanggapi kasih Allah, setiap manusia memiliki caranya masing-masing. Salah satunya ialah melalui panggilan hidup mereka. Melalui panggilan hidup, setiap manusia ambil bagian dalam menyebarkan sukacita kasih Allah. Adapun panggilan manusia tersebut bermacam-macam; yakni selibat dan hidup berkeluarga. Keduanya merupakan panggilan suci dari Allah kepada manusia.
Pada dasarnya, di dalam hidup berkeluarga, terdapat berbagai tujuan suci yang hendak dicapai. Adapun berbagai tujuan tersebut ialah kesejahteraan pasangan suami istri, prokreasi atau terbuka pada keturuanan, dan edukasi bagi anak. Tetapi sebelum sampai pada suatu ikatan suci dalam Sakramen Perkawinan, sebuah pasangan tentu akan melewati terlebih dahulu masa untuk saling mengenal atau akrab disebut dengan berpacaran.
Memilih untuk hidup berkeluarga berarti ada dalam ikatan suci antara laki-laki dan perempuan yang telah disatukan melalui Sakramen Perkawinan. Karena itu, jika ingin memilih untuk hidup berkeluarga, perlu mempersiapkan dan merencanakan dengan sungguh.
Buku ini mengajak pembaca mempersiapkan diri menerima rencana Tuhan atas pasangan hidup. Bahasa yang menarik dan mengangkat beberapa permasalahan yang konkret, kiranya dapat membantu pembaca memudahkan dalam membaca buku ini. Buku ini tidak hanya difokuskan bagi mereka yang sedang mencari pasangan, namun juga untuk pasangan yang hendak mempersiapkan perkawinan dan mereka yang sedang menjalani hidup berkeluarga dari awal hubungan hingga senja dalam hidup perkawinan.
Bimo Perbowo, MSF
***
Jangan Salah Kaprah
Judul : Katolik Salah Kaprah
Penulis : Ch. Wahyu Tri Hayadi, SCJ
Penerbit: Rumah Dehonian, 2020
Tebal : 110 halaman
SEBAGAI agama, Katolik memiliki tiga ciri umum, yakni keyakinan (ajaran), ritual (peribadatan) dan komunitas. Maka seseorang akan diharapkan memiliki pengetahuan tentang tentang ajaran Agama Katolik, terlibat dalam peribadatan dan mempunyai moral Katolik.
Sekarang ini sumber informasi sangatlah melimpah mengenai kekatolikan. Selain dapat menemukan di dalam buku, umat bisa menyelam di dunia maya. Namun, ketersediaan sumber dirasa masih belum memenuhi dambaan dan menjawab keprihatinan umat. Jika pemahaman kekatolikan terbatas, kurang tepat, dan bahkan keliru, ini dapat menyebabkan seseorang memiliki praktik hidup yang keliru. Maka, jika pemahaman tersebut tidak dikritisi, dengan sendirinya akan menimbulkan kesalapahaman dalam praktik hidup sehari-hari.
Buku ini ingin mengritisi beberapa pernyataan yang kurang tepat seputar kekatolikan. Istilah “salah kaprah” sengaja dipakai sebagai judul untuk merujuk pada suatu kesalahan yang sudah umum, sehingga orang tidak lagi menganggap itu salah.
Buku ini hadir sebagai bahan panduan umat dalam berkateke dan berefleksi. Di setiap akhir bab disediakan panduan langkah pribadi dan bersama. Di antaranya, disediakan teka-teki untuk sarana pendalaman. Pemahaman iman yang benar dapat mendorong praktik hidup jemaat yang benar pula, sehingga seorang yang mengimani Katolik semakin bangga dengan kebenaraan ajaran Gereja serta semakin memahami makna menjadi murid Kristus di dunia.
Karina Chrisyantia
HIDUP NO.22, 31 Mei 2020