HIDUPKATOLIK.COM-BERITA duka kali ini datang dari Keuskupan Atambua. Imam dioesan Keuskupan Atambua Romo Maksimus Alo Bria meninggal dunia.
Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Katolik Marianum Halilulik, Atambua, Senin, 25/5/2020 pada usia 58 tahun.
Selain dikenal sebagai imam yang rendah hati, Romo Maksimus juga seorang yang terpanggil untuk memberi semangat kepada umat Katolik yang “kurang diperhatikan”. Ia gemar terlibat dalam kegiatan-kegiatan umat Katolik di pedesaan, hal ini membuat dirinya kerap disapa Romo desa.
Di Keuskupan Atambua, sebagian besar umat mengenalnya sebagai gembala yang berwatak keras dan tegas. Tetapi dibalik postur tubuh yang tinggi dan berwatak keras itu, ia seorang gembala yang berhati lembut dan penuh kasih. Prioritas utamanya adalah
Bagi umat Paroki St. Arnoldus Janssen Labu, Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk dan Umat Paroki Santa Stella Maris Atapupu, Kecamatan Kakuluk Mesak Keuskupan Atambua, Romo Maksi, sapaannya, seorang ayah yang selalu ingin memperhatikan domba-domba yang “tersesat”, yaitu umat Katolik yang susah mendapatkan pelayanan sakramen karena terhalang ragam persoalan Gereja.
Rencananya prosesi upacara pemakaman sang Romo, akan digelar pada Selasa, 26/5/2020, pukul 14.00 Wita. Terkait dengan upacara pemakaman ini, diminta kepada seluruh umat keuskupan Atambua untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Yusti H. Wuarmanuk