HIDUPKATOLIK.COM ANDREA tampak sangat kegirangan. Anak autis ini tak mengira mendapat telepon dari seseorang, yang tak lain seorang Paus, Pemimpin Gereja Katolik sedunia saat ini. Karena tidak mampu berkomunikasi secara baik, ibunda Andrea membantunya berbicara dengan Paus Fransiskus pada Rabu, 29 April 2020. Dalam percakapan yang viral itu, Paus menyampaikan dukungannya kepada Andrea dan keluarganya dalam pandemi ini.
Ihwal Paus menelepon Andrea karena beberapa hari sebelumnya, Andrea menulis surat kepada Paus. Andrea rutin mengikuti Misa harian Paus melalui daring. Hati Paus tergerak dengan surat Andrea. Andrea mengatakan, “Bapa Suci, sebaiknya jangan lagi mengucapkan kalimat: Marilah kita saling memberikan salam damai karena saat ini tidak boleh berjabat tangan karena Covid-19.”
Betapa pekanya hati Paus kelahiran Argentina ini terhadap bisikan seorang anak seperti Andrea, yang autis namun kehidupan rohaninya sangat terjaga. Paus menyapanya secara personal, sebagaimana ia pernah menelepon seorang perempuan, yang tengah kebingungan karena suatu masalah.
Hari-hari pandemi ini kita menyaksikan Paus ingin dekat sekali dengan umatnya. Dia ingin menemani dan merengkuh semua korban tanpa kecuali. Pada tanggal 14 Mei 2020 ini, ia bahkan mengajak semua umat manusia berdoa bersama, berpuasa, dan berbelarasa, mohon rahmat dari Allah agar umat manusia mampu mengatasi pandemi yang sudah menelan banyak korban di seluruh dunia ini. Sebelum ajakan ini, ia mengeluarkan dua doa khusus menghadapi pandemi ini. Doa yang dapat didoakan setelah mendaraskan Doa Rosario pada Bulan Mei, Bulan Maria ini.
Paus, sekali lagi, ingin memperlihatkan, betapa ia ikut merasakan penderitaan yang amat mendalam umat manusia saat ini. Segala daya rohaninya ia lakukan untuk memberikan dukungan spiritual kepada umatnya di seluruh penjuru dunia. Kendati Lapangan Santo Petrus, yang biasanya dipenuhi ribuan umat dalam audiensi umum, ia terus memberikan berkat dari jendela Basilika kendati lapangan kosong melompong di awal-awal pandemi mengguncang Italia.
Ia pun melakukan peziarahan rohani ke Basilika Santa Maria Maggiore dan Basilika Santo Marcello di Corso, mengeluarkan “Salib Ajaib Kota Roma” yang sudah ratusan tahun tak diperlihatkan kepada publik dan berdoa di kaki Salib itu pada Adorasi kepada Sakramen Mahakudus pada tanggal 27 Maret 2020 lalu. Pada ibadat yang disiarkan secara daring ini, Paus memberikan berkat luar biasa Urbi et Orbi, dan penitensi bagi umat di seluruh penjuru dunia yang mengikuti ibadat tersebut.
Sebagai Wakil Kristus di dunia ini, Paus hendak meneguhkan iman umatnya yang terguncang oleh pandemi ini. Ia ingin mewartakan harapan dan optimisme bahwa pandemi ini bukanlah akhir dari segala-galanya. Pandemi ini adalah jalan memurnikan iman kita akan Kristus dan mengajak kita bertobat bersama sebagaimana ia amanatkan dalam Ensklik Laudato Si’ yang kini ia gaungnya bergema kencang.
HIDUP NO.20, 17 Mei 2020