Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo, ikut dalam doa lintas agama bertajuk Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan, Kamis, 14/5, mewakili agama Katolik.
Kardinal Suharyo dan lima pemuka agama lainnya membawakan doa dari tempat yang berbeda. Kardinal sendiri memilih berdoa di luar gedung Gereja Katedral SP Maria Diangkat ke Surga Jakarta, tepatnya di plaza Pancasila, sebuah sudut di sisi utara gereja di mana terdapat replika lambang garuda Pancasila.
Dalam doa lintas agama yang khusus medoakan bangsa agar bebas dari COVID-19 ini, Kardinal Suharyo mendoakan delapan kelompok umat sebagai berikut:
1. Saudara-saudara yang sakit, khususnya karena wabah COVID-19, juga karena pelbagai penyakit lainnya.
2. Mereka yang telah meninggal dunia.
3. Keluarga yang ditinggalkan orang meninggal.
4. Para pemimpin bangsa beserta jajarannya, baik TNI maupun Polri, yang bertugas di tanah air maupun yang sedang mengemban tugas di perwakilan-perwakilan Indonesia di seluruh dunia.
5. Para tenaga profesional dalam berbagai bidang ilmu.
6. Para dokter, perawat dan tenaga kesehatan, para petugas rumah sakit dan relawan yang berada di garda depan merawat yang sakit.
7. Seluruh warga bangsa, baik yang tinggal di tanah air maupun yang tersebar di seluruh dunia.
8. Para pemimpin agama.
Dalam doanya untuk warga bangsa, Kardinal Suharyo memohon agar Tuhan menggerakkan masyarakat agar bersatu dalam persaudaraan dan rela untuk berbagi. “Gerakkanlah hati kami semua seluruh warga masyarakat untuk terlibat bersatu-padu dengan cara-cara yang kreatif mengambil sikap yang tepat sesuai dengan kebijaksanaan pemimpin bangsa kami serta aturan dan petunjuk kesehatan. Tumbuhkanlah di dalam diri seluruh warga bangsa, semangat persatuan dan persaudaraan sejati, serta kerelaan untuk berbagi khususnya bagi saudara-saudara kami yang paling terdampak oleh wabah ini.”
Hermina W.