Hari ini, Kamis, 14/5, semua umat beragama turut dalam dalam doa, puasa dan kegiatan amal bersama untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
Hari doa sedunia ini, seperti dilaporkan Catholic News Agency, ternyata adalah inisiatif dari Komite Tinggi Persaudaraan Manusia Vatikan, yang dibentuk pada Agustus tahun lalu di bawah naungan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
Paus Fransiskus sebelum Doa Regina Caeli, Minggu, 3/5 lalu, berkata, “Karena doa adalah nilai universal, saya telah menerima usulan dari Komite Tinggi untuk Persaudaraan Manusia agar umat beriman dari semua agama bersatu secara rohani pada tanggal 14 Mei, berdoa, puasa, dan beramal, untuk memohon agar Tuhan membantu umat manusia mengatasi pandemi virus corona.” Bapa Suci kembali menegaskan, “Ingat: 14 Mei, semua orang beriman, lintas agama, bersama berdoa, berpuasa, dan melakukan karya amal.” Demikian seperti dikutip dari Vatican News.
Komite ini juga mengirimkan permohonaan berdoa bersama yang ditulis dalam bahasa Italia, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Arab, Pashto, Melayu, Persia, Swahili, Turki, Urdu, Cina, dan Ibrani.
Dalam surat tersebut, komite ini mengatakan selain kita bertumpu pada peran kedokteran dan penelitian ilmiah, “kita tidak boleh lupa untuk mencari perlindungan kepada Tuhan, Sang Pencipta, karena kita menghadapi krisis yang sangat parah.”
Paus Fransiskus menyetujui proposal komite ini, diikuti oleh Imam Besar Al-Azhar, Ahmed el-Tayeb, dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Dalam dukungannya bagi usulan hari doa ini, Antonio Guterres melalui Twitternya mengatakan, “Di masa-masa sulit, kita harus berdiri bersama untuk perdamaian, kemanusiaan dan solidaritas.”
In difficult times, we must stand together for peace, humanity & solidarity.
I join His Holiness Pope Francis (@Pontifex) and the Grand Imam of Al Azhar Sheikh Ahmed Al Tayeb in their support for the Prayer for Humanity this 14 May – a moment for reflection, hope, and faith.
— António Guterres (@antonioguterres) May 3, 2020
Hermina W.