HIDUPKATOLIK.COM – Merayakan tahbisan diakonat ke-2, dua imam diosesan asal Keuskupan Bogor mengadakan diskusi ringan melalui fitur live instagram. Diskusi daring ini mengulas seputar ajakan Paus Fransiskus yang mengajak seluruh umat manusia untuk berdoa, berpuasa, dan beramal guna menghentikan pandemi Covid-19 pada hari ini, 14/5. Tidak lupa, keduanya mengajak pendengar untuk kembali berefleksi akan kebangkitan habitus baru manusia pasca pandemi atau yang kedua romo ini sebut sebagai “the new normal.”
Keduanya, Romo Andreas Arie Susanto dan Romo Agustinus Wimbodo Purnomo mengapresiasi keputusan Paus Fransiskus untuk berkontribusi dalam gerakan #prayforhumanity yang diadakan Komisi Tinggi Persaudaraan Manusia. Romo Arie melihat gerakan doa bersama ini akan mencegah manusia untuk tercabut dari akar kemanusiaannya akibat persepsi negatif penuh kecemasan yang ditimbulkan virus korona. “Saat ini, krisis kemanusiaan timbul bukan hanya karena masalah kesehatan, tetapi krisis penolakan terhadap manusia lain. Gambaran Paus mengenai doa adalah nilai universal diharapkan dapat membenahi alam pikir manusia agar tak memberikan sanksi sosial yang tak beralasan akibat curiga berlebih,” ujar imam yang bertugas di Paroki St. Maria Tak Bernoda Rangkabitung ini. Ia juga bersyukur dengan adanya doa kebangsaan karena gerakan ini mampu mendobrak sekat-sekat perbedaan dan mengembalikan lagi semangat solidaritas kemanusiaan sebagai manusia Indonesia.
Kemudian, Romo Agustinus yang akrab disapa Romo Nanang juga menekankan akan penghargaan kepada hal sederhana. Imam yang bertugas di Paroki Matias Cinere ini melihat adanya kebangkitan kesadaran akan hal lama mengenai kebersihan yang tak jarang dilupakan banyak orang. “Menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dan rajin mandi juga bisa jadi bentuk menghargai kemanusiaan karena dengan kita bersih, kita menghargai hidup orang lain,” tuturnya. Keduanya pun sepakat untuk menghadapi situasi “new normal” umat perlu menepis kekuatiran yang melumpuhkan dasar nilai masyarakat Indonesia, yakni solidaritas. “Manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan Tuhan senantiasa berjalan bersama manusia. Untuk itu, kita harus jadi manusia yang berpengharapan dengan memakai APD (Amal, Puasa, dan Doa),” tandas Romo Arie yang diamini Romo Nanang.
Felicia Permata Hanggu