MENYUSUL antisipasi penularan wabah virus corona atau COVID-19, Misa via live streaming dilakukan oleh berbagai keuskupan. Dalam Misa via online ini, umat tentu tidak menerima Komuni atau Hosti Kudus. Namun, doa Komuni Batin atau Komuni Spiritual dapat didaraskan ketika mengikuti Misa via online.
Berikut rumusan Doa Komuni Batin dari Santo Alfonsus Liguori:
Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.
Penerimaan Komuni Batin tetap mensyaratkan umat yang hendak melakukannya untuk mempersiapkan dirinya layaknya orang yang mengikuti perayaan Ekaristi.
Hermina W.
Ada baiknya doa yang artinya begitu dalam ini didaraskan dalam sebuah doa yang khusyuk. Saat ini sudah mulai banyak versi yang berkembang dari doa ini dan kerap dinyanyikan dengan aransemen dan pembawaan seperti menyanyikan lagu karaoke sehingga sangat kental dengan unsur ke-fana-an dan menghilangkan kekhusyukan doa tersebut. Mohon gereja dapat mempertimbangkan hal ini agar doa ini dapat sungguh menghantar kekhusyukan bagi umat.
Jika ini terjemahan dari bahasa asing, menurut saya terjemahan yang kaku sekali.
Pertama kali di awal Pandemi, ada kata “seolah-olah” yang sekarang diganti dengan “sekurang-kurangnya”. Saya bukan ahli bahasa, tetapi – menurut saya – ini dapat diartikan sebagai “TUNTUTAN”, pemaksaan. Menurut saya sangat tidak elok kita menuntut atau memaksa Tuhan kita. Saran saya, bagian doa ini:
“Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang”.
diubah menjadi:
“Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan secara rohani dalam hatiku”.
Mohon maaf jika terkesan menggurui.