HIDUPKATOLIK.COM — DI TENGAH wabah Covid-19 yang melanda Italia, Paus Fransiskus memuji para imam yang memiliki cara unik dan kreatif untuk melayani kebutuhan rohani untuk umat. Salah seorang imam yang mendapat simpati Paus dan banyak umat di Italia adalah Pastor Giuseppe Corbari.
Pastor Corbari berkarya di Paroki St Quirico e Giulitta, Keuskupan Agung Milano. Paroki ini berada di wilayah Lombardy, Italia Utara. Jadi, saat wabah Covid-19 sampai ke wilayah itu bulan lalu, seluruh paroki meniadakan Misa untuk publik. Sebagai manusia biasa, Pastor Corbari mengaku sedih, merayakan Misa di hadapan bangku kosong. Namun, ia akan lebih sedih jika ada umatnya yang terjangkit dan menjadi korban Covid-19 gara-gara berkumpul di gereja.
Situasi mengkhawatirkan seperti itu, membuat Pastor Corbari berpikir untuk menemukan solusi. Ia tetap ingin melayani umat parokinya yang berjumlah sekitar 5500 orang, kendati mereka tak bisa hadir di gereja untuk mengikuti Perayaan Ekaristi.
Sang imam kemudian mengirim pesan kepada seluruh umat melalui aplikasi Telegram. Dia meminta umatnya untuk mengirim pas foto mereka. Begitu mendapat foto umat, dia sendiri yang mencetak dan menempel foto-foto wajah umatnya di bangku gereja. Menurut Pastor Corbari, pada awal mula mengirim pesan, dia menerima sekitar 100 foto umat. Kini, jumlah tersebut bertambah. Bahkan, menurut pengakuannya, umat yang mengirim foto kepadanya bukan hanya dari parokinya saja tapi juga dari paroki-paroki lain di berbagai kota.
“Cara seperti ini amat berarti bagi umat, bahkan untuk mereka yang tinggal atau berada di dalam rumah,” ujar Pastor Corbari kepada Cruxnow, Rabu, 18/3/2020.
“Bahkan tanpa kehadiran fisik umat, saya bersekutu dengan Gereja (umat). Ketika saya berdoa, saya merasakan kehadiran mereka. Jadi saya berdoa bersama mereka dan untuk mereka. Saya mencoba untuk membuat kedekatan dengan mereka, ” tutur sang imam, menambahkan.
Selain cara tersebut, Pastor Corbari juga menyiarkan Misa yang diadakannya melalui streaming dan radio agar umatnya yang berada di rumah bisa berdoa dan merayakan Misa bersamanya.
Imam Keuskupan Agung Milano itu tak menyangka bahwa pastoral yang dilakukannya menjadi viral di media sosial dan banyak dibahas oleh publik. Padahal, yang dilakukannya itu suatu yang lumrah sebagai pastoral paroki yang wajib melayani kebutuhan rohani umatnya. “Sungguh, saya sama sekali tak pernah berharap dan kepikiran seperti itu (viral). Apa yang saya lakukan adalah suatu yang biasa,” ungkapnya.
Yanuari Marwanto
