HIDUPKATOLIK.COM — Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng mengeluarkan himbauan kepada umat di Keuskupan Ruteng pada Senin,16/3. Himbauan yang ditandatangani oleh Mgr. Silvester San ini berkaitan dengan virus korona dan perayaan tahbisan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat pada 19 Maret 2020.
Dalam himbauan berupa surat resmi sepanjang 2 halaman, umat Keuskupan Ruteng, termasuk para biarawan dan biarawati setempat dihimbau untuk tetap waspada. Beberapa hal penting berkaitan dengan virus korona yang digarisbawahi dalam surat tersebut antara lain:
- Seluruh umat Allah diminta untuk “tidak panik” tetapi tetap menjalankan kehidupan harian dengan tenang dan penuh kepercayaan akan kuasa kasih Allah. Dia adalah „Gembala yang baik” yang selalu menjaga dan melindungi kita, kawanan domba-Nya (Yoh 10).
- Kita perlu memperhatikan dan mengikuti petunjuk-petunjuk Pemerintah, khususnya pihak medis dalam menghadapi wabah virus korona. Hal yang paling penting adalah berperilaku hidup sehat melalui istirahat yang cukup, makan yang sehat dan bergizi, mencuci tangan yang rutin dengan sabun, menghindari alkohol dan rokok serta berolahraga teratur.
- Dalam hidup sehari-hari kita perlu menjaga jarak yang aman dalam”kontak”dengan orang lain.
- Perayaan Ekaristi hari Minggu tetap diadakan, tetapi umat yang menderita flu dan batuk dihimbau untuk mengikuti ibadat dari rumah.
- Perayaan Pekan Suci juga berjalan seperti biasa, dengan catatan ritus penghormatan salib pada hari Jumat Agung dilaksanakan sebagai berikut: umat berlutut dan menunduk hormat di depan salib, dan tidak menciumnya.
Sementara dalam poin yang keenam ditambahkan sehubungan dengan tahbisan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat yang berlangsung pada tanggal 19 Maret 2020 dan Misa Pontifikal pada tanggal 21 Maret 2020, umat diundang untuk mengikuti perayaan tersebut dengan penuh syukur dan sukacita. Dan untuk mendukung kenyamanan dan kesehatan, umat dihimbau melakukan berbagai tindakan pencegahan khusus sebagai berikut:
- Para tamu yang datang dari luar daerah akan diperiksa suhu tubuhnya sebagai tindakan pencegahan awal.
- Ucapan selamat datang terhadap tamu dilakukan dengan mengatupkan tangan di dada dan menghindari jabat tangan langsung, seraya tetap memperlihatkan keramahan yang hangat
- Sebelum memasuki tempat perayaan tahbisan semua umat, imam dan uskup membersihkan tangan dengan antiseptik (hand sanitizer) yang disiapkan oleh petugas kesehatan di gerbang-gerbang masuk.
- Salam damai dilakukan dengan mengatupkan tangan di dada dan saling tunduk memberi hormat.
- Sebelum membagikan komuni, para imam yang bertugas, membersihkan tangan dengan antiseptik.
- Dalam penerimaan komuni ucapan imam “Tubuh Kristus” dan jawaban umat “Amin” dilakukan dalam hati.
- Penerimaan komuni sebaiknya dilakukan dengan tangan saja.
- Berjabat tangan dengan Uskup Yubilaris diganti dengan mengatupkan tangan di dada dan saling tunduk memberi hormat yang akrab.
- Umat yang mengalami gangguan pernafasan seperti flu dan batuk dihimbau untuk mengikuti perayaan tahbisan dari rumah melalui siaran radio maupun media sosial (streaming).
Segenap umat diminta untuk berdoa memohon rahmat Tuhan bagi kelancaran semua kegiatan tahbisan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan menyerahkan semuanya ke dalam perlindungan kasih Bunda Maria, Bunda Tuhan dan Bunda Gereja.
Herman Bataona,CMF
Seyogianya acara tahbisan ini dilakukan tidak dalam perayaan publik tetapi dengan tahbisan terbatas (undangan tertentu) di tengah wabah pandemi Covid-19