HIDUPKATOLIK.com – Komunitas para Suster Carmelite Missionaris (CM) dan Suster Puteri-Puteri Yesus Kristus (PPYK) menyelenggarakan kuliah singkat selama tiga hari di Biara Carmel OCD Santa Theresia Lisieux, Yogyakarta, Senin-Rabu, 10-12/2/2020. Tema kuliah singkat adalah merefleksikan tentang “Malam Gelap” yang membahas tentang ajaran Santo Yohanes dari Salib.
Hadir sebagai pemateri, Romo Chris Surinono, OCD
yang memaparkan tentang refleksi-refleksi sederhana dalam memahami ajaran Santo Yohanes.
Romo Chris mengatakan, bahwa berangkat dari refleksi atas cintah Tuhan yang sudah dialami, Santo Yohanes sampai pada kesadaran, bahwa Allah telah lebih dahulu mencintai manusia. Kesadaran inilah pada gilirannya memampukan
manusia untuk mencintai. “Allah menjadi titik awal
seluruh refleksi dan tindakan kita,” ujarnya.
Romo Chris melanjutkan, “Malam Gelap” menurut
Santo Yohanes dapat dipahami dalam tiga arti, yakni sebagai sebuah proses penyehatan, pembersihan, dan pendamaian diri. Makna lain yang ditemukan dalam buku Madah Rohani, dapat
berarti sebagai pemberian cinta dari manusia yang
belum paripurna.
Santo Yohanes menjadi contoh hidup, di mana
perkembangan kemanusiaan dan spiritual seseorang berjalan seiring. “Santo Yohanes sungguh menghidupi panggilannya dalam dialog
dengan Allah. Dia adalah ciri orang yang sedang jatuh cinta dengan Allah dan cara hidup serta pewartaannya menunjukkan hal itu,” ujar Romo Chris.
Fr. Daniel Lobo Oba, OCD (Yogyakarta)
HIDUP NO.09 2020, 1 Maret 2020