HIDUPKATOLIK.com – Para siswa SD Marsudirini Yogyakarta menjadi heboh ketika empat guru sekolahnya tampil mengenakan pakaian punakawan. Para guru itu menjadi salah satu pengisi acara dalam Perayaan 100 tahun SD Marsudirini, Yogyakarta, 6/2/2020.
Kegiatan hati itu adalah rangkaian awal dari perayaan 100 tahun SD Marsudirini. Kegiatan yang mengusung tema “Melayani dengan Hati” itu ditandai dengan peluncuran Maskot Gelatik Jawa.
Pemilihan maskot ini berdasar pertimbangan bahwa burung gelantik melambangkan kesederhanaan. “Burung Gelatik memiliki filosofi tersendiri, selain cantik juga rendah hati kepada sesama burung,” tutur Kepala Sekolah SD Marsudirini, F. X. Oktaf Laudensius.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan aksara Jawa, peragaan busana yang diikuti para siswa,
serta workshop busana Jawa yang diikuti oleh orangtua siswa. “Dalam rangka satu abad ini kami menanamkan budaya, khususnya busana Jawa kepada anak-anak dan orangtua siswa. Agar mereka tidak merasa ribet dan cinta buasana Jawa,” ujar Oktaf.
Bernaung di bawah Yayasan Marsudirini Pusat Semarang, SD Marsudirini Yogyakarta memiliki sekitar 500 siswa. Tahun ini sekolah ini berusia satu abad. “Kami bersyukur, sampai usia seratus tahun ini, SD Marsudirini tetap eksis di dunia pendidikan,” ucap Oktaf.
H. Bambang S (Yogyakarta)
HIDUP NO.07 2020, 16 Februari 2020