HIDUPKATOLIK.com – Paus Fransiskus menunjuk Uskup Agung Manila, Kardinal Tagle sebagai Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa yang baru.
Kabar gembira berhembus kembali dari Vatikan ke Asia. Dalam langkah yang sangat signifikan, Paus Fransiskus menunjuk Kardinal asal Filipina, Uskup Agung Manila, Luis Antonio Gokim Kardinal Tagle (62 tahun), sebagai Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa Bangsa (Propaganda Fide). Kongregasi ini mengawasi pelayanan Gereja Katolik di sebagian besar keuskupan di Afrika, Asia dan Oseania, yang mencakup sekitar sepertiga dari 4.000 keuskupan di dunia.
Penunjukan yang diumumkan hari Minggu, 8 Desember 2019, pukul 12.00 siang waktu Roma ini mencerminkan keinginan mendalam Paus akan sebuah Gereja yang senantiasa dibakar oleh semangat misioner. Hal ini juga menjadi ekspresi lebih jauh Takhta Suci atas penghargaan mendalamnya ke Benua Asia, tempat dua pertiga populasi dunia hidup saat ini. Paus telah mengunjungi Asia empat kali dan berencana untuk kembali tahun 2020. Kardinal Tagle adalah orang Asia kedua yang memegang jabatan penting itu, selain Kardinal asal India dan diplomat Takhta Suci, Ivan Dias (Alm.) yang bertugas 2006-2011.
Kongregasi Evangelisasi Bangsa adalah salah satu yang terbesar di Kuria Roma. Awalnya disebut Kongregasi Penyebaran Iman ketika pertama kali didirikan oleh Paus Gregorius XV tahun 1622. Paulus VI mengubah namanya pada tahun 1967. Tugasnya selalu berkutat pada transmisi dan penyebaran iman di seluruh dunia dengan tanggung jawab khusus untuk mengoordinasikan dan membimbing beragam upaya dan inisiatif misionaris Gereja, serta promosi dan pembentukan klerus dan hierarki lokal, mendorong lembaga misionaris baru dan memberikan bantuan materi pada kegiatan misionaris Gereja. Kongregasi ini juga memainkan peran sentral dalam pemilihan kandidat uskup di keuskupan-keuskupan di bawah kewenangannya dan mengusulkan nama mereka kepada Paus.
Kardinal Tagle dilahirkan dalam keluarga Katolik di Manila tahun 1957 dari seorang ayah Filipina dan ibu berdarah Tiongkok. Banyak orang memanggilnya dengan nama “Chito”. Ia belajar filsafat dan teologi di ibu kota Filipina. Setelah tahbisan imamat, ia dikirim ke Universitas Katolik di Washington D.C., di mana ia memperoleh gelar Doktor dalam bidang teologi. Sekembalinya ke Filipina, ia diangkat menjadi rektor seminari di Keuskupan Imus. Tahun 2002, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai uskup Imus dengan sekitar 2,6 juta umat, 102 imam, dan berbagai komunitas religius. Tahun 2011, Paus Benediktus XVI menunjuknya sebagai uskup agung dan memimpin sekitar 2,8 juta umat di Manila dan mengangkatnya sebagai kardinal pada 2012 selama konsistori terakhir kepausannya.
Kardinal Tagle telah mengesankan para uskup dari seluruh dunia dengan kegembiraan, wawasan, dan visinya dan pada tiga sinode para uskup berturut-turut. Ia terpilih menjadi anggota dewan, yang biasanya merupakan sinyal kuat bahwa ia sangat dihargai oleh rekan-rekannya. Para pengamat Vatikan pun telah lama melihat Kardinal Tagle memiliki kualifikasi sebagai seorang “papabile,” yang secara luas dianggap memiliki potensi untuk dipilih sebagai Paus. Penunjukan Kardinal Tagle ini adalah nominasi besar kedua untuk Kuria Romawi yang dibuat oleh Paus Fransiskus pada kuartal terakhir tahun ini.
Felicia Permata Hanggu
HIDUP NO.50 2019, 15 Desember 2019