web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Konser Persembahan Hati

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Labuan Bajo menjadi salah satu objek wisata andalan dalam wisata Indonesia. Namun, sebagian masyarakat di sana masih berkekurangan, khususnya terkait fasilitas kesehatan.

Kawasan wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menjadi pusat perhatian para wisatawan dalam maupun luar negeri. Namun, saat Pimpinan Kongregasi Dina Santo Yoseph Manado Suster Christina Tandayu, DSY mengelilingi seluruh daerah ini, dirasa fasilitas kesehatan di sana masih minim

Maka di tahun 1998, Kongregasi Dina Santo Yoseph Manado memilih membuka karya kesehatan. Awalnya sebuah klinik sederhana dibuka di sana. Kemudian tahun 2012, klinik pun menjadi tidak memadai untuk menampung kebutuhan masyarakat. Dari situ, tercetus ide untuk membangun sebuah rumah sakit, yaitu Rumah Sakit (RS) St. Yoseph. Sejak dua tahun lalu, pembangun ini terhenti karena kurangnya dana.

Baca Juga:  Sinergi Gereja dan Negara: Menghidupkan Iman, Humanisme, dan Kepedulian Ekologis

Kongregasi Dina Santo Yoseph Manado dibantu
oleh beberapa rekan komunitas Gereja berinisiatif
mengadakan penggalangan dana guna melanjutkan pembangunan RS St. Yoseph. Bagi Sr. Christina, jika pembangunan rumah sakit ini selesai, mutu kesehatan di sana akan semakin baik. “Kongregasi kami memang memprioritaskan orang yang kurang mampu, khususnya dari segi kesehatan. Kalau tidak sehat, bagaimana mau
beraktifitas, maka kesehatan itu sangat di butuhkan,” jelas Sr. Christina.

Humas Panitia
Penggalangan Dana untuk Rs. St. Yoseph Labuan Bajo, Irene Sugiharto menuturkan, berbagai cara diusahakan untuk menggalang dana. Penggalangan dana malam itu menjadi salah satunya. “Kami mencoba mencari donasi tetapi tentu juga dengan cara lain, salah satunya menjual
tiket konser yang diadakan malam ini. Entah itu VIP, VVIP dan tribun. Disisi lain, bagian tribun diperuntukan pula demi membahagiakan anak-anak panti asuhan se-Jabodetabek dan peserta ASAK se-KAJ. Namun jika ada umat yang mau beli dipersilahkan,” jelasnya.

Baca Juga:  Sinergi Gereja dan Negara: Menghidupkan Iman, Humanisme, dan Kepedulian Ekologis

Irene pun menegaskan, semua dana yang terkumpul, langsung masung ke kongregasi. Soal target penggalangan dana, memang akan berhenti di pagelaran musik ini. Irene berharap, dengan terpublikasinya acara ini, gemanya bersambung
ke seluruh penjuru Indonesia. “Kalau soal tempat penggalangan dana berlangsung, pasti Jakarta dulu yang menjadi pilihan pertama. Maka dari itu, harapannya tidak hanya berhenti di umat Jakarta saja, semoga resonansinya meluas,” pungkas Irene.

Acara yang berlangsung di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 11/1, dihadiri oleh Uskup Emeritus Bogor, Mgr. Cosmas Michael Angkur, OFM, Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, Uskup Ruteng terpilih, Mgr. Siprianus Hormat, dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Maria Geong. Penggalangan dana ini menampilkan Cantate Domino, John Paul II Choir Indonesia, Canisius Wind Ensemble, The Mokers, Voicestra Orchestra, Brigitta Meliala, Jessica Januar, Angel Pieters, dan Pemenang Indonesian Idol Session 9 Maria Simorangkir.

Baca Juga:  Sinergi Gereja dan Negara: Menghidupkan Iman, Humanisme, dan Kepedulian Ekologis

Karina Chrisyantia

HIDUP NO.03 2020, 19 Januari 2020

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles