web page hit counter
Sabtu, 23 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Menginspirasi Banyak Orang

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com -Cara hidup sebagai pertapa yang dijalani Romo Yohanes Indrakusuma CSE menginspirasi banyak orang hingga melahirkan dua kongregasi dan satu komunitas awam.

Setelah menamatkan pendidikan di Seminari Menengah Marianum Lawang, Jawa Timur, Yohanes Indrakusuma memilih masuk Ordo Karmel (Ordo Fratrum Beatissimæ Virginis Mariæ
de Monte Carmelo/OCarm). Ia ditahbiskan menjadi imam Karmelit pada tahun 1967. Ia sempat melanjutkan pendidikannya di Roma, Italia dan Paris, Prancis.

Pada tanggal 8 September 1976, Romo Yohanes bersama Romo Cyprianus Verbeek O.Carm mengawali cara hidup sebagai pertapa di sebuah rumah di Ngroto, Malang. Namun seiring waktu, Romo Yohanes harus melanjutkan cara hidup ini seorang diri. Pada 8 Desember 1979, Romo Yohanes pindah dari Ngroto ke daerah Ngadireso,
Malang. Saat inilah menjadi awal mula Pertapaan Karmel Ngadireso Tumpang, Malang.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

Kesendirian Romo Yohanes dalam menjalani kehidupan sebagai pertapa tidak berlangsung lama, satu per satu, ada yang datang untuk mengikuti cara hidupnya. Setelah semakin banyak orang, kini dari cara hidup ini telah lahir Kongregasi Putri Karmel dan Kongregasi Carmelitae Sancti Eliae (CSE). Ia juga mendirikan Komunitas Tritunggal Mahakudus yang menjadi wadah bagi awam untuk bertumbuh dalam iman untuk menjadi kader Gereja yang unggul.

8 September 1976
Romo Yohanes bersama Romo Verbeek mengawali cara hidup sebagai pertapa di
Ngroto.

8 Desember 1979
Romo Yohanes memulai hidup sebagai pertapa di
Ngadireso, Malang.

19 Maret 1982
Romo Yohanes mendirikan Kongregasi Putri Karmel (P. Karm)

20 Juli 1986
Kelahiran Kongregasi Carmelitae Sancti Eliae (CSE)

Baca Juga:  Buah-buah Sinode III Keuskupan Sibolga Harus Menjadi Milik Seluruh Umat

11 Januari 1987
Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) didirikan sebagai wadah pembinaan awam.

14 Desember 1988
Romo Yohanes beserta 12 frater CSE memulai
kehidupan pertapa di Cikanyere, Bogor, Jawa Barat.

13 Juni 1990
Uskup Bogor Mgr. Andreas Harsono meresmikan CSE sebagai Asosiasi Publik di Keuskupan Bogor.

2 Februari 1992
Kongregasi Putri Karmel diakui sebagai sebuah serikat Gerejawi dengan status Associatio Privata
oleh Uskup Malang, Mgr. Herman Joseph Sahadat
Pandoyoputro, O.Carm.

2 Februari 2002
Putri Karmel diakui Takhta Suci sebagai kongregasi religius tingkat keuskupan.

19 Juli 2012
CSE diakui Takhta Suci sebagai tarekat religius tingkat Keuskupan Bogor.

1 Oktober 2013
Romo Yohanes menjadi imam CSE

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

HIDUP NO.03 2020, 19 Januari 2020

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles