HIDUPKATOLIK.com – Siapa sangka, cita-cita awal Kardinal Ignatius Suharyo sebenarnya bukan menjadi imam. Kisah ini terungkap saat Uskup Agung Jakarta itu bertemu dengan 500-an Ketua Lingkungan se-Dekenat Tangerang, di Gereja St. Helena, Karawaci, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu, 9/11/2019. “Kalau cita-cita ini tidak berubah, mungkin saya sudah menjadi Kapolsek saat ini,” ujar Kardinal Suharyo yang sontak disambut tawa dan senyum.
Namun, cita-cita itu berubah. Pada suatu hari setelah menyelesaikan tugas menjadi Putra Altar di Gereja St Theresia Sedayu, Yogyakarta oleh romo paroki, ia diminta mendaftar sebagai seminaris. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Ia menemui pastor parokinya dan mendaftar masuk Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. “Waktu saya ditanya dan diminta masuk seminari, spontan saya menjawab ya,” ujar Kardinal Suharyo bercerita.
Sejak itu, ia pun mengikuti tahap demi tahap pendidikan imam. Ia akhirnya ditahbiskan menjadi imam Keuskupan Agung Semarang. Setelahnya, ia diangkat menjadi uskup di keuskupannya. Namun, jalan panggilan akhirnya mengantarnya menjadi Uskup Agung Jakarta. Tak hanya sampai di situ, kini ia diangkat Paus Fransiskus menjadi kardinal. Tentang perjalanan panggilan ini, Kardinal Suharyo mengungkapkan. “Hanya dengan ketaatan yang sungguh kepada yang memberikan tugas itu dan menjalankan sebaik-baiknya,” ujar Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu.
Konradus R. Mangu
HIDUP NO.47 2019, 24 November 2019