HIDUPKATOLIK.com – Jangan biarkan rumah kotor dan berantakan. Bisa jadi tempat bersemayam setan.
Tempat tinggal yang rapi dan bersih tak hanya baik untuk kesehatan para penghuni atau sedap dipandang. Rumah dalam kondisi seperti itu juga dapat meminimalisir keberadaan iblis. Setan senang bersemayam di tempat kotor, berantakan, lembab, basah, gelap, dan kosong.
Pendapat tersebut disampaikan Pastor Aloysius Lerebulan, MSC, dalam Seminar Eksorsisme, di Gedung Karya Pastoral Gereja St Bartolomeus Taman Galaxi, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 1/12.
Dosen Teologi Moral STF Pineleng, Manado itu menyarankan, agar tempat kediaman diberkati dan rutin direciki dengan air dan garam yang sudah diberkati oleh imam. Pastor Alo, sapaannya, juga mengajak umat agar ada doa bersama di dalam keluarga masing-masing.
Selain itu, mantan moderator Karismatik Katolik Keuskupan Manado ini pun mendesak umat untuk menghayati sungguh-sungguh janji baptis, rajin mengikuti Misa, dan rutin mengaku dosa. Setan, menurut Pastor Alo, merupakan makhluk paling licik. Mereka selalu berusaha agar identitas dan aksinya tak diketahui. “Ia bisa melancarkan aksinya dari suatu hal yang terlihat baik. Jadi, waspadalah,” ujarnya, menasehati.
Penulis buku Memahami Gerak-Gerik Iblis dan Upaya Mengalahkannya, serta Pengusiran Setan dan Roh Jahat serta Pembebasan Manusia dari Kuasanya ini mengatakan, berbicara soal eksorsisme, sama sekali tidak berbicara soal setan. Tapi, bidang tersebut membahas soal kebesaran Tuhan yang merajai segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak.
Setan atau iblis, lanjut Pastor Alo, semula adalah malaikat yang mengabdi kepada Tuhan. Namun karena kehendakbebasnya, ia memberontak dan melawan Tuhan. Mereka terusir dari surga, lalu jatuh ke neraka, dan dunia. Di dunia mereka menempati hutan, pohon-pohon, pekuburan, bukit, gunung, padang gurun, tempat-tempat kotor, dan berantakan.
Setan karena membangkang kepada Tuhan, senantiasa berusaha untuk menggoda manusia, menakut-nakuti, memecah belah, dan menjauhkan manusia dari pencipta-Nya. Sama seperti mereka, setan ingin manusia juga melawan Tuhan dan tak tunduk kepada perintah- perintah-Nya.
Setan dapat masuk dan menguasai manusia melalui beberapa hal, seperti kesombongan, iri hati, dan temperamental. Ia juga bisa merasuk melalui praktik okultisme dan perbuatan dosa terus-menerus. Dari pengalaman mendampingi pasien, kerap kali umat tak menyadari kerja setan sampai akhirnya mereka menguasai dan menyiksanya.
Pastor Alo mengajak umat untuk selalu waspada terhadap intrik si jahat, menjauhi dosa, membangun hidup rohani dengan doa, Misa, dan menerima Sakramen Tobat, serta membangun relasi harmonis dengan sesama.
Seminar ini diadakan oleh Panitia Natal Paroki St Bartolomoeus Koordinator Wilayah Sanjaya bekerja sama dengan Majalah HIDUP. Ketua Panitia Natal, Stefanus Dimas, mengatakan, tema ini dipilih karena melihat dan merasakan persoalan tentang setan dan pengaruhnya sungguh banyak dialami umat.
Stefanus mengakui, informasi soal ini amat minim. Sehingga rentan terjadi kesalahpahaman dan penyelewengan di tengah umat. Sementara imam rekan Paroki Taman Galaxi, Pastor Gabriel Senda, SVD mengapresiasi topik seminar ini karena membahas persoalan konkret kehidupan umat.
Venantius
HIDUP NO.49 2019, 8 Desember 2019