HIDUPKATOLIK.com – Sebanyak 36 orang imam projo Keuskupan Sintang, Kalimantan Barat mengadakan retret di “Oasis Prayer” Rotagonist Center of Spirituality di Manila, Filipina. Retret yang dipandu langsung oleh Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, mengambil tema “Persaudaraan dan Kerjasama”.
Mgr. Samuel memaparkan walaupun tema ini sangat lumrah tetapi amat menentukan sebuah bangunan kehidupan imamat. Terlebih wilayah pelayanan para imam Keuskupan Sintang terbentang di tiga Kabupaten (Sintang, Melawai, dan Kapaus Hulu) dengan sekian banyak suku.
Permenungan selama tiga hari ini, 23-26/10, menekankan tentang hakikat imam, khususnya imam projo (diosesan) dalam kaitan dengan semangat persaudaraan dan kerjasama. Imam dipanggil untuk ambil bagian dalam imamat Kristus yang hadir di dunia untuk menjalani pengurbanan diri demi keselamatan umat manusia dan kemuliaan Allah.
Setidaknya ada dua hal penting yang disampaikan Mgr. Samuel. Pertama, penghayatan semangat persaudaraan dilandaskan dengan penerimaan semua rekan imam sebagai saudara dalam persekutuan dengan Yesus Sang Saudara Tua berhadapan dengan Bapa yang senantiasa mengutus Roh-Nya. Kedua, mengutamakan kerjasama dalam segala bidang pelayanan. Uskup yang telah dua tahun memimpin Sintang ini membeberkan kepada para imam asuhannya bahaya yang mengancam persaudaraan dan kerjasama, yakni: sikap acuh tak acuh, egosentisme yang diungkapkan lewat tindakan, penyimpangan penggunaan alat dan media komunikasi, bersikap berlebihan dan merasa diri serba tahu, tertutup kepada komunitas dan mencari peneguhan di luar, serta terakhir melupakan hidup doa dan refleksi.
Pastor Hengky Ladjar (Manila)
HIDUP NO.48 2019, 1 Desember 2019